Bertempat di Wisma Harun tanggal 7 hingga 9 November 2008 lalu, PMKRI Pontianak Santo Thomas More kembali menyelenggarakan rekrutment anggota baru untuk yang kedua kalinya dalam kepengurusan periode 2008-2009. Kegiatan ini diikuti sedikitnya sebanyak 23 peserta dari beberapa perguruan tinggi di Pontianak.
Bertindak sebagai Ketua Panitia Erasmus Canaga Antutn, Sekretaris Igil dan Bendahara Sito.
.
2008/11/17
[+/-] |
Rekrut Anggota Baru II |
2008/10/25
[+/-] |
DIALOG PUBLIK PMKRI PONTIANAK |
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonsia (PMKRi) Santo Thomas More Pontianak, pada Selasa, 21 Oktober 2008 lalu menggelar Dialog Publik dengan tajuk "Pro-kntra Golput dalam Pelaksanaan pesta Demokrasi". Kegiatan yang menghadirkan sejumlah kaangan dari beragam latar belakang ini dilangsungkan di Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak, Jalan Ahmad yani. Sedikitnya, ada lima panelis sebagai narasumber; Viryan Aziz, SE, MM (KPUD Kota Pontianak), Firbertus Iphur, DJ, SH (Direktur Lembaga Pendidikan Pergerakan Rakyat/ELPAgaR), Ori fahriansyah, S.Ip (Akademisi, Dosen dan pengamat Politik FISIP Untan), dr. Karolin MN (Aktivis kepemudaan sayap Partai) dan Hendrikus Adam (Ketua PMKRI santo Thomas More Pontianak).
Pada acara yang diformat dalam bentuk Talk Show ini, Dwi Safriyanti, SH, MH bertindak sebagai presenter yang pada akhir dari acara ini disimpulkan oleh Drs. Paulus Florus yang juga sebagai Dewan Pertimbangan PMKRI Pontianak periode 2008-2009.
.
[+/-] |
Pengumuman Pemenang Lomba |
Bertempat di Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak Lantai III, telah dilangsungkan Pembcaan Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Suerat Cinta untuk Lingkungan dan Perdamaian yang diselenggarakan PMKRI Santo Thomas More Pontianak. Kegiatan ini sendiri dilangsungkan dalam rangka Diesnatalis pMKRI Pontianak yang diprakarsai sejak tanggal 26 Maret 1961, Diesnalatis PMKRI nasional sejak 25 Mei 1947, dan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2008.
Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan Dialog Publik PMKRI Pontianak bertema "PRO KONTRA GOLPUT DALAM PELAKSANAAN PESTA DEMOKRASI". Adapun pemenang dari lmba menulis tersebut diantaranya: Juara I, diraih oleh N.D. Rio Parera (Mahasiswa Universitas Tanjungpura/FKIP Untan), Juara II diraih oleh Shanty Sofiarly Sagala (Mahasiswa Universitas Indonesia, asal Medan) dan juara III diraih oleh Yustinus Eko Julianto, Mahasiswa Fakultas Pertanian Untan Pontianak.
Adapun para dewan juri yang telah ditetapkan sebelumnya oleh penyelenggara diantaranya; Asriyadi Alexander Mering, SH (Redaktur di Harian Borneo Tribune), Edi V Petebang, S.Sos (Mantan Pimred majalah Kalimantan Review) dan Yohanes Supriyadi, SE (Aktivis YPPN, Direktur palma Institute).
.
2008/09/20
[+/-] |
Event Lomba Menulis di umumkan Oktober 2008 |
Menindaklanjuti event lomba menulis yang diselenggarakan PMKRI Santo Thomas More Pontianak yang dijadualkan berakhir tanggal 25 September bulan ini, maka naskah yang telah masuk dalam waktu secepatnya juga akan diserahkan kepada para dewan juri untuk diberikan penilaian. Berkenaan dengan hal tersebut, bagi kawan-kawan yang masih berminat silahkan kirim naskah lomba kepada panitia.
Sebagai tahapan akhir, bulan Oktober awal diharapkan telah ditentuka para pemenang lombanya. Dan bersamaan dengan penyerahan kenangan bagi para peserta lomba menulis dan lomba catur yang diadakan, PMKRI Pontianak juga akan menggelar Dialog Publik mengusung tema "Pro-Kontra GOLPUT dalam pelaksanaan Pesta Demokrasi" Informasi lebih lanjut atas kegiatan ini akan disampaikan kemudian. Salam hangat...dan bagi kawan-kawan serta segenap umat Muslim kami sampaikan "SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA, KIRANYA SENANTIASA DIBERKATI OLEH TUHAN YANG MAHA ESA"
.
2008/08/24
[+/-] |
LOmba Menulis di Perpanjang hingga 25 SEPTEMBER 2008 |
Perhimpunn Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Pontianak memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran lomba Menulis Surat Cinta untuk Lingkungan dan Perdamaian.
Batas akhir yang sebelumnya ditetapkan pada tanggal 25 Agustus 2008, kini di perpanjang hingga tanggal 25 SEPTEMBER 2008. Silahkan kirim naskah anda ke sekretariat PMKRI Pontianak Jalan Imambonjol atau kirim via email pmkripontianak@yahoo.com. Sertai dengan poto copy identitas diri (mhs dan pelajar). CP; 085282045007 (Corry), 081345017845 (Jon), 085245856009 (Tony), 085245846519 (Ratno).
.
2008/08/01
[+/-] |
Merah Putih |
Merah....
Putih....
Merah putih warna benederaku,
Bendera bangsaku,
Bendera kebanggaan negeri kita
Indonesia
Benderaku dan bendera kita semua...
Yang telah di tebus dengan "darah" perjuangan
Darah pengorbanan mereka yang layak ditiru
Mereka yang mengabdi untuk bangsa ku
Wahai negeriku...
63 tahun sudah engkau di kumandangkan bebas dari kaum penjajah
Kini, usiamu telah bertambah
Merdeka negeri ini?
Merdeka wargamu?
Warna kesedihan rakyatmu...
Warna kepedihan derita anak negerimu...
Masih belum hilang kini
Penjajahan dulu kini berubah wajah
Namun Indonesia harus tetap satu dan utuh dalam bingkai Keberagamannya
Untuk mu Indonesiaku...
Dirgahayu ke-63 Negeri ku
1 Agustus 2008
by. Generasimu...(Dham)
.
2008/07/26
[+/-] |
LOMBA MENULIS PMKRI Hingga 25 Agustus |
Bersamaan dengan ini kami sampaikan kepada para stakeholders, bahwa Lomba Menulis PMKRI Santo Thomas More Pontianak yang mengangkat tema : Menulis Surat Cinta untuk Lingkungan dan Perdamaian, kami perpanjang hingga tanggal 25 Agustus 2008.
Dalam kesempatan ini masih dibuka pendaftarannya.
Bagi kawan/rekan yang berminat silahkan kirim via email ke pmkripontianak@yahoo.com atau kirim langsung ke Margasiswa PMKRI Pontianak, Jalan Imam Bonjol 338 Pontianak (Sampng Hotel Muslim).
Untuk informais lebih lanjut, silahkan baca pada posting sebelum naskah ini. Terima kasih.(Silahkan lihat naskah dibawahnya).
.
2008/06/23
[+/-] |
Maria Restu Hapsari, Kunjungi Marga PMKRI Pontianak |
Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (KP PP PMKRI) Santo Thomas Aquinas Periode 2002-2004, pada hari ini, Senin, 23 Juni 2008 bertandang ke Margasiswa PMKRI Santo Thomas More Pontianak, Kalimantan Barat. Kehadiran Mbak restu, demikian sapaan akrabnya dalam kerangka bersilaturahmi dengan Pengurus dan Anggota PMKRI di Bumi Khatulistiwa ini.
Kehadirannya sekitar pukul 13.30 wib disambut Ketua Presidium PMKRI Pontianak beserta jajaran pengurus serta anggota. Dalam kesempatan kunjungan kali ini, beliau menyempatkan diri berkunjung ke margasiswa PMKRI Pontianak yang memang telah lama tidak dikunjungi. Bukan hanya itu, beliau juga hadir di Pontianak dalam kerangka menyampaikan materi perkenalan Taruna Marah Putih bagi para kader salah satu partai besar didaerah ini yang sedang melangsungkan Rakerda di Gedung Pontianak Convention Center (PCC).
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Maria Restu Hapsari mencoba sharing kepada kawan-kawan PMKRI Pontianak seputar gerakan mahasiswa, khususnya mengenai eksistensi PMKRI. Meski acara ini berlangsung tidak formal, namun sangat menarik untuk disimak bersama, terlebih dengan berbagai wacana akhir-akhir ini yang berkembang seputar PMKRI.
Bertemu Kelompok Cipayung
Selasa, 24 Juni 2008 sekitar pukul 12.00 Wib hingga selesai, bertempat di RM Handayani kawasan Muesum Negeri (MUseum Propinsi) Kalimantan Barat, Maria Restu Hapsari dengan difasilitasi Hendrikus Adam (Ketua Presidium PMKRI Pontianak) bertemu kawan-kawan kelompok Cipayung. Beberapa orang yang hadir adalah perwakilan dari masing-maisng organisasi yakni PMKRI Pontianak (Hendrikus Adam, Corryna Allen, Jon Minggus), HMI (Juni Wardana/ketum dan Wahyu H (Sekum), GMKI (Stefanus Wiwin dan rekan), GMNI (Wahyu) dan PMII (Syuaib).
Pertemuan ini menjadi ajang untuk melepas kerinduan bersama kawan-kawaan Cipayung di Pontianak.
.
2008/06/21
[+/-] |
PMKRI Pontianak bertandang ke KMK Untan |
Untuk yang kedua kalinya setelah Sabtu 14 Juni 2008 lalu mengunjungi Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Santo Agustinus Pontianak,pada Sabtu 21 Juni lalu, Pengurus beserta anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas MOre Pontianak kembali mengunjungi wadah basis mahasiswa di kampus. Kunjungan kali ini ditujukan ke Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Tanjungpura Pontianak yang beralamat di Jalan M.Issa Kompleks Unit Kegiatan Mahasiswa Untan.
Dalam kunjungan yang dilakukan sekitar pukul 15.00 wib itu, format agenda kunjungan sedikit berbeda dengan kunjungan sebelumnya. Dimana pada kesempatan ini, Hendrikus Adam selaku Ketua Presidium PMKRI Pontianak beserta rekan-rekannya disambut Ketua KMK Untan, Hugo (Mhs. Ekonomi Untan) bersama jajaran pengurus KMK. Turut serta pula alumni KMK Untan dan juga anggota PMKRI, Stefanus Teddy, SE.
Kehadiran kru PMKRI disambut hangat. Sessi pertama dalam kesempatan ini diawali dengan lantunan doa oleh perwakilan KMK Untan, dilanjutkan dengan perkenalan dan pengenalan singkat masing-masing organisasi. Dalam hal ini Hugo (Ketua KMK Untan) terlebih dahulu memperkenalkan organisasi KMK Untan, selanjutnya disusul Hendrikus Adam (Kapres PMKRI Pontianak) yang juga turut memperkenalkan sekilas mengenai PMKRI.
Lebih lanjut dalam pertemuan ini, PMKRI mengutarakan maksud dan tujuan kehadirannya atas kunjungan yang dilakukan. Meski sebelumnya melalui surat pemberitahuan telah disampaikan, Rekan-rekan KMK kembali bertanya mengenai kehadiran kawan-kawan PMKRI bertandang di KMK. Dalam kesempatan ini lantas dijelaskan maksud dan tujuan kunjungan yang diantaranya adalah; sebagai media untuk senantiasa membangun kumunikasi antar mahasiswa katolik, sebagai media untuk saling mengenal dan memperkenalkan wadah maisng-maisng serta sebagai media untuk saling bersilaturahmi antar sesama saudara.
Meski demikian, kegiatan sederhana ini menjadi menarik. Karena juga dilakukan sharing dan diskusi seputar persoalan baik internal maupun eksternal. Tidak ada hasil yang begitu kongkrit dari diskusi tersebut, karena memang dalam agenda tidak dirancang secara khusus melalui materi yang disepakati bersama. Namun demikian, melalui kegiatan ini kedua belah pihak memandang bahwa pertemuan melalui kunjungan ini begitu positif, terlebih dengan semakin banyaknya berbagai program kerja dari masing-masing organisasi, sehingga komunikasi menjadi penting untuk terus digalakkan.
PMKRI seperti disampaikan Ketua Presidium, Hendrikus Adam akan senantiasa membuka diri bagi siapapun yang ingin bekerjasama dalam hal yang posotif. Kedepan juga masih diagendakan bahwa PMKRI Pontianak merencanakan untuk terus melakukan kunjungan dibeberapa kampus basis mahasiswa di lingkungan Pontianak. Kunjungan kali ini diakhiri pula dengan doa, selanjutnya dilangsungkan rangkaian photo bersama di depan sekretariat KMK Untan Pontianak. (photonya menyusul).Selamat berturne...berkat Tuhan Yesus Kristus menyertai.
Pro ecclesia et Patria.
.
2008/06/17
[+/-] |
Pendaftara Lomba Menulis PMKRI di Perpanjang |
Menulis Surat Cinta untuk Lingkungan dan Perdamaian
Guna menyongsong diesnatalisnya (PMKRI Pontianak) yang ke-47 (dirintis 26 Maret 1961), dan Diesnatalis PMKRI ke-61 (25 Maret 1961) serta mengenang Hari Lingkungan Hidup pada tanggal 5 Juni 2008 lalu, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Cabang Pontianak menyelenggarakan event lomba; Menulis Surat Cinta untuk Lingkungan dan Perdamaian. Lomba ini diperuntukkan bagi kalangan pelajar (SMU-K/sederajat) dan Mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Barat dan luar Kalbar.
Adapun kegiatan ini telah dibuka pendaftarannya hingga batas akhir pengumpulan naskah oleh peserta kepada penyelenggara pada tanggal 25 Agustus 2008. Peserta yang akan mengikuti lomba diharapkan melampirkan fotokopi kartu identitasnya (KTS/KTM) pada naskah lomba (surat cinta yang akan diperlombakan) dan mengirimkannya pada penyelenggara ke Margasiswa PMKRI Pontianak, Jalan Imam Bonjol 338 (Samping Hotel Muslim), dan atau silahkan kirim memalui email (soft copy) ke alamat pmkripontianak@yahoo.com. Adapun kriteria naskah yang akan diperlombakan meliputi; 1) sejalan dengan visi PMKRI; “Terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati, 2) merupakan hasil karya sendiri (orisinil) dan tidak pernah diperlombakan/belum pernah dimuat dalam media massa, 3) batas minimal 750 kata, 4) Naskah berangkat dari inspirasi realitas social (boleh dalam bentuk pengalaman pribadi), 5) ada kesesuaian antara naskah dengan judul atau atau topik surat yang diangkat. Naskah diantara langsung pada penyelenggara.
Melalui kegiatan ini diharapkan tumbuhnya sikap kritis dan proaktif generasi muda Kalbar khususnya dan generasi muda Indonesia umumnya dalam merespon persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan, terutama dalam kaitannya dengan kecintaan terhadap kondisi lingkungan dan pentingnya mewujudkan perdamaian dimasyarakat kita yang terdiri dari beraneka regam suku, agama dan budaya. Naskah setiap peserta yang terkumpulkan, akan dirangkum dalam “buku”; Bunga Rampai Surat Cinta Untuk Lingkungan dan Perdamaian.
Lomba Menulis di Perpanjang hingga 25 Agustus 2008
Event lomba yang digelar Perhimpunan Mahasiswa katolik republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Pontianak kembali diperpanjang masa waktu pendaftarannya. Perlu diketahui bersama bahwa event dalam rangka menyongsong diesnatalis PMKRI dan Peringatan Hari Lingkungan Hidup (5 Juni 2008) ini di perpanjang masa pendaftarannya hingga hari kamis, tanggal 25 Agustus 2008. Kegiatan ini digerar untuk kalangan pelajar dan mahasiswa di Kalimantan Barat dan luar Kalbar. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Penyelenggara ke alamat Jalan imam Bonjol Nomor 338 Pontianak kalimantan barat atau ke email; pmkripontianak@yahoo.com/pmkri.ptk@gmail.com.
Undangan
Nomor : 25/DPC/III-A/07/2008 Pontianak, 20 Juli 2008
Lamp : -
Hal : Undangan Lomba
Kepada Yth,
Bapak/Ibu, Saudara/i……………………………………….
Di –
Tempat.
Dengan hormat,
Guna menindaklanjuti rangkaian perayaan Paskah dan Dies Natalis PMKRI Pontianak ke-47 dan dalam rangka menyongsong Diesnatalis PMKRI Nasional (ke-61) pada 25 Mei 2008 serta Peringatan Hari Lingkungan Hidup (5 Juni 2008), maka dengan ini kami memberitahukan sekaligus mengundang Bapak/Ibu, saudara/i untuk dapat menyampaikan kepada (mengutus) anggota/mahasiswa/siswa-i nya agar dapat berpartisipasi dan ikut serta dalam kegiatan Lomba Menulis Surat Cinta Untuk Lingkungan dan Perdamaian yang diselenggarakan oleh PMKRI Santo Thomas More Pontianak. Adapun Batas akhir mengumpulkan surat cinta (dalam bentuk print dan file doc) yang akan diperlombakan kepada penyelenggara pada tanggal 25 Agustus 2008 sertai dengan foto copy identitas diri (KTM/Kartu Pelajar). Adapun kriteria umum naskah surat yang akan diperlombakan sedikitnya memuat ketentuan berikut:
1. Sejalan dengan visi PMKRI “Terwujudnya Keadilan Sosial, Kemanusiaan dan Persaudaraan Sejati”
2. Kesesuaian antara naskah dengan judul/topik yang diangkat.
3. Merupakan karya sendiri (orisinal) dan belum pernah diperlombakan dan atau belum pernah dimuat dimedia massa.
4. Naskah berangkat dari realitas sosial (boleh dalam bentuk pengalaman pribadi).
5. Jumlah minimal 750 kata
6. Naskah diantar langsung ke panitia dalam bentuk print dan file document. Naskah dalam bentuk file dapat dikirim via Email; pmkripontianak@yahoo.com
7. Naskah yang telah dikirim menjadi hak milik panitia sepenuhnya dan akan dinilai tiga naskah surat terbaik oleh Dewan Juri. Naskah hasil Karya peserta akan diseleksi dan bakal dirangkum dalam ”BUKU” bunga rampai surat cinta untuk lingkungan dan perdamaian.
Demikian surat ini disampaikan, atas perhatian dan kesediaanya serta kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
PRO ECCLESIA ET PATRIA
DEWAN PIMPINAN CABANG
PERHIMPUNAN MAHASISWA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA
SANTO THOMAS MORE CABANG PONTIANAK
PERIODE 2008-2009
Hendrikus Adam Corryna Allen
Ketua Presidium Sekretaris Jenderal
NB: Setiap peserta yang menyampaikan naskahnya pada penyelenggara, akan mendapatkan sertifikat Lomba. Peserta di Luar kalbar yang berminat, dibolehkan turutserta dalam event ini. CP: 085245251907
.
2008/06/16
[+/-] |
PMKRI Pontianak Kunjungan Persahabatan ke STP |
PMKRI Pontianak Santo Thomas More Sabtu, 14 Juni 2008 lalu melakukan kunjungan ke Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Santo Agustinus Pontianak, kalimantan Barat. Kegiatan yang merupakan kunjungan perdana PMKRI bagi warga di lingkungan kampus Pontianak ini disambut hangat oleh Keluarga besar STP Santo Agustinus. Beragam kegiatan digelar pada moment kunjungan yang diawali dengan sambutan dari Ketua STP, Drs. Andreas Muhroetin, M.Si. Turut hadir Puket III STP, Martinus, S.Ag, Ketua Senat Mahasiswa STP, Sumantri serta ratusan mahasiswa/i STP.
Disamping saling memperkenalkan kedua lembaga (PMKRI oleh Hendrikus Adam/Ketua Presidium PMKRI Pontianak, dan perkenalan STP oleh Martinus, S.Ag/Puket III STP Bidang kemahasiswaan), juga dirangkai dengan kuliah Umum dengan tema; "Membangun Tradisi Tulisan bagi kaum Muda." Kuliah Umum menghadirkan dua orang penyaji yakni Asriyadi Alexander Mering, SH (Tribune Institute) dan Elias Ngiuk, S.Sn (Pimred Majalah Kalimantan Review). Usai penyempaian materi kuliah umum oleh kedua penjayi, dilanjutkan dengan oleh raga bola volley bersama antara kader PMKRI Pontianak-mahasiswa STP. Sedangkan materi "pesan Lingkungan" yang direncanakan bakal disampaikan oleh perwakilan WALHI Kalbar yang turut serta mendukung rangkaian kunjungan Persahabatan PMKRI Pontianak ini, berhalangan hadir.
Permainan volley bersama menjadi babak finish dari seluruh rangkaian Kunjungan Persahabatan PMKRI Pontianak ke STP Santo Agustinus Pontianak. Kegiatan ini terselenggaran atas dukungan tribune Institute, majalah Kalimantan Review dan WALHI Kalbar, serta juga atas sambutan antusias dari keluarga besar STP. "Saya berharap kunjungan PMKRI ini bukan menjadi yang terakhir, dan pintu STP selalu terbuka untuk agenda berikutnya," tandas Martinus, S.Ag, Puket III di ujung Perjumpaan menjelang perpisahan.
.
2008/05/28
[+/-] |
Awal Mabim dan Perayaan HUT PMKRI ke-61 |
MInggu, 25 Mei 2008 lalu adalah tahapan awal bagi penyelenggaraan Masa Bimbingan (Mabim) di bagi anggota muda PMKRI Pontianak. Moment bertepatan dengan tanggal tersebut menjadi begitu istimewa. Betapa tidak, disamping mengadakan pembukaan Mabim, juga dirangkai dengan acara bersih-bersih marga. Selanjutnya dilakukan ritual peringatan Ulang tahu PMKRI yang ke-61. Acara ini berlangsung sangat sederhana dan spontan, namun tentu saja tanpa kehilangan makna.
Peristiwa 25 Mei 1947 kembali dikenang bersama pengurus dan anggota muda PMKRI Pontianak. Pada tangga tersebut juga salah satu kader PMKRI Pontianak yakni saudara Mikael Dhodik melangsungkan pernikahannya di Sintang. Usai merayakan syukuran sederhana dalam rangka HUT PMKRI tersebut, pengurus dan anggota pMKRI pontianak pun mengikuti perayaan HUT Asrama Santo Bonaventura ke-20 yang berlangsung pada hari yang sama. Sungguh istimewa saat itu...Dirgahayu buat semuanya.....
.
[+/-] |
Turut Meriahkan PGD ke-22 |
Perhimpunan Mahasiswa Katolik republik Indonesia (PMKRI) Pontianak Santo Thomas More 81-24 Mei 2008 lalu turut memeriahkan terselenggaranya Pekan gawai Dayak (PGD) ke-22 yang berlangsung di Rumah Betang Jalan Sutoyo Pontianak. Kegiatan yang merupakan bagian promosi wisata budaya Dayak Kalimantan di Pontianak ini merupakan event tahunan yang diikuti berbagai sanggar kesenian dan berbagai stakeholders.
PMKRI Pontianak, menjadi salah satu pihak yang turut serta dengan mendirikan Stand di sekitar lokasi yang telah disediakan Panitia penyelenggara.
Rekomendasi PMKRI Pontianak Untuk PGD Tahun 2008
Nomor : 022/DPC/III-E/06/2008 Pontianak, 24 Juni 2008
Lamp : -
Hal : Ucapan Terima Kasih
Kepada Yth,
Panitia Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-22 Tahun 2008
Di –
Tempat.
Dengan hormat,
Bersamaan dengan telah berakhirnya rangkaian pelaksanaan pekan Gawai Dayak (PGD) yang ke-22 yang diselenggarakan pada tanggal 18-24 Mei 2008 dan sebagai bagian yang telah berpartisipasi guna memeriahkan berlangsungnya Pesta Ucapan Syukur atas hasil Panen masyarakat suku Dayak kepada JUBATA (Tuhan-red) dimaksud, maka dengan ini perlu disampaikan sebagai berikut;
1. Menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Pihak Panitia Penyelenggara atas kesempatan dan tempat yang diberikan kepada kami khususnya dengan memberikan lokasi STAND PMKRI Santo Thomas More Pontianak pada kesempatan tersebut.
2. Dengan ini, kami juga menyampaikan permohonan maaf bila dalam proses pelaksanaan kegiatan ada yang kurang berkenan dari kami bagi panitia maupun berbagai pihak, segala ruang saran dan kritik yang konstruktif-positif senantiasa kami nantikan.
3. PMKRI Santo Thomas More juga mengajak berbagai pihak, secara khusus panitia penyelenggara untuk merefleksikan berbagai hal yang menjadi kekurangan maupun kelebihan atas terselenggaranya PGD ke-22 kali ini, agar menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk pelaksanaan PGD yang lebih baik kedepan.
Demikian surat ini disampaikan sebagai bentuk apresiasi kami dengan telah disediakannya tempat stand bagi PMKRI Pontianak secara khusus. Atas perhatian dan kesediaanya serta kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
PRO ECCLESIA ET PATRIA
DEWAN PIMPINAN CABANG
PERHIMPUNAN MAHASISWA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA
SANTO THOMAS MORE CABANG PONTIANAK
PERIODE 2008-2009
Hendrikus Adam Corryna Allen
Ketua Presidium Wakil Sekretaris Jenderal I
Lampiran
CATATAN REKOMENDASI
Puji syukur kepada Jubata (Tuhan) atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, sehingga akhirnya Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-22 tahun 2008 (18-24/Mei) boleh terselenggara. Kerjasama dan kebersamaan yang terbangun oleh berbagai pihak, khususnya antar Panitia dengan berbagai stakeholder tentunya juga turut menjadikan Acara sebagai ungkapan syukur atas hasil panen pertanian (padi) ini data dilaksanakan dengan baik. Sebagai bagian dari pihak yang turut terlibat, kami selaku bagian kecil dari generasi muda warga Kalbar secara khusus menyambut baik dengan digelarnya kegiatan ini, dan tentunya kami sadari menjadi tanggungjawab bersama pula untuk menjaga dan melestarikan bagaimana kedepan upacara sebagaimana yang telah digelar boleh memberikan manfaat yang jauh lebih baik lagi. Berbagai kekurangan memang menjadi milik kita manusia dan kelebihan adalah milik-Nya, maka dari itu menjadi penting bagi kita untuk merefleksikan kekurangan yang menjadi bagian dari kelemahan kita untuk membuat kita bangkit lebih baik kedepan, khususnya dalam upaya mempromosikan aset wisata dan budaya yang merupakan khasanah suku bangsa (Dayak) di bumi Khatulistiwa ini. Berangkat dari catatan diatas, maka dengan kerendahan hati sebagai pihak yang juga turut terlibat sebagai peserta (stand-red), berikut buah pikiran yang berangkat dari niat thulus dan objektif yang menjadi rekomendasi-refleksi kami atas telah diselenggarakannya PGD ke-22 tahun 2008;
1. Tidak dipungkiri pula PGD yang merupakan sebagai bagian dari bentuk ungkapan syukur kepada Jubata (Tuhan), juga merupakan media untuk melestarikan dan mengembangkan khasanah budaya kita (dayak) serta sebagai media promosi aset Wisata Budaya yang niatnya adalah bagaimana dapat diketahui/disaksikan oleh banyak orang dengan latar belakang yang berbeda, secara khusus tentunya diharapkan dapat ketahui oleh warga suku dayak sendiri. Dalam kaitannya dengan intensitas kehadiran mereka, maka persoalan biaya parkir kedepan perlu untuk dipertimbangkan. Hal ini perlu dipertimbangkan mengingat dari berbagai masukan yang kami terima, kebanyakan para pengunjung merasa mengeluh dengan jumlah biaya parkir yang dipatok. Ini juga penting untuk menjaga agar tidak ada kesan ritual PGD yang sakral dan harusnya berwibawa, justeru dianggap sinis sebagai Ajang Bisnis oleh sebagian orang (lantas mengeneral).
2. Pelaksanaan dari awal hingga akhir (pembukaan-penutupan), khususnya mengenai Penutupan rangkaian PGD yang berbeda dengan lokasi awal beberapa waktu lalu harus diakui telah “melukai” perasaan berbagai pihak, khususnya para pendiri stand serta para pengunjung lainnya yang berharap semestinya tidak dipindahkan ketempat lain. Apa lagi bila hal tersebut tidak dikomunikasikan dengan baik.
3. Untuk biaya stand khususnya bagi kalangan yang belum berpenghasilan (mahasiswa), maka penting kiranya dipertimbangkan. Terlebih bila orientasi dari stand tersebut hanya untuk turut serta memeriahkan, dan bukan untuk mencari keuntungan (profit).
4. Perlakuan yang tidak diskriminatif bagi para pemilik stand atas kartu parkir penting dilakukan, namun yang terjadi sepertinya tidak demikian.
5. Beberapa point sebagaimana disebutkan diatas, kiranya penting untuk dipikirkan kedepan sehingga PGD yang juga sebagai media “perekat-pemersatu-kebersamaan” antar sesama (dayak khususnya) ini dapat sungguh-sungguh menjadi kebanggaan dan milik bersama yang pantas untuk terus dijaga dan dilestarikan keberadaannya.
Demikian catatan rekomendasi sebagai buah pikiran ini kami sampaikan. Catatan ini tentunya bukanlah sebuah kemutlakan untuk didengarkan, apa lagi diikuti, namun ini hanyalah sebuah bentuk pemikiran kami sebagai bentuk “kontribusi” pemikiran refleksi bersama yang semoga saja dapat menjadi wacana kita untuk melangkah kedepan. Mohon maaf atas segala kesalahan-kekurangan kami, kiranya Tuhan senantiasa memberkati apa yang telah dilaksanakan. Sukses dan Jaya Selalu untuk PGD. Pro Ecclesia et patria.
(bersambung)
.
2008/05/13
[+/-] |
Konsolidasi Perdana Bersama Anggota Muda |
Hari ini, Selasa (13/mei), menjadi hari perdana bagi Pengurus dan Panitia pelaksana MPAB untuk melakukan kondilidasi bersama anggota muda yang baru saja mengikuti MPAB pada tanggal 9-11 mei 208 bertempat di Wisma Imaculata beberapa waktu lalu. Pertemuan perdana ini menjadi menarik, dimana selain informasi-informasi terbaru yang disampaikan pengurus dan panitia terkait dengan berbagai program kegiatan kedepan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, Pada hari yang bersamaan keluarga besar PMKRI Pontianak terlarut dalam kegembiraan.
Seorang kader muda PMKRI Pontianak yakni Lovina merayakan ulang tahunnya yang ke-23 di margasiswa PMKRI Pontianak. Acara sederhana yang berlangsung meriah ini disambut gelak-tawa para kader perhimpunan. Kebahagiaan kembali bertambah saat dimana para kader larut dalam sharing bersama yang kali ini melantai persis di depan Show room KOMSOS, saudara Mikael Dhodik yang baru tiba mengabarkan bahwa dirinya akan melepas masa lajangnya. Undangan pernikahan yang akan dilangsungkan pada tanggal 25 Mei 2008 mendatang disampaikan bagi para hadirin. Sepertti diketahui, tanggal 25 Mei 2008 merupakan tanggal bersejarah bagi Perhimpunan (PMKRI) ini sejak pertamna kalinya berdiri. Proficiat dan selamat kepada yang berulang tahun dan selamat menempuh hidup baru kepada rekan Dhodik. PETRA.
.
2008/05/12
[+/-] |
MPAB PMKRI Pontianak Berakhir |
PerhimpunanMahasiswa Katolik RepublikIndonesia (PMKRI) Santo Thomas More Cabang Pontianak Jumat (9-11/5)lalu mengadakan rekrutmen bagi calon anggota baru. Kegiatan pendidikan Formal Berjenjang perhimpunan ini dilaksanakan di Wisma Imaculata Jalan AR. Hakim Pontianak dAN berakhir pada Minggu, 11 Mei 2008 dengan acara penutupan di Jungkat Beach.
Sedikitnya, 17 peserta yang akhirnya memastikan diri bergabung dalam proses MPAB kali ini yang akhirnya dinyatakan sebagai anggota muda PMKRI Pontianak. Melalui kegiatan MPAB PMKRI Pontianak kali ini, disamping menyajikan materi-materi seputar PMKRI, Panitia juga menghadirkan sejumlah materi yang disampaikan pemateri ekstern. Beberapa pemateri yang hadir diantaranya; Paulus Florus (Who am I?), Nur Iskandar (Sejarah Gerakan mahasiswa),Leonardus Mulyadi(Spiritualitas Yesus sebagai Teladan gerakan), A.A.Mering (Mengenal Dunia Kepenulisan), T.A.Marajuang (Dinamika Kelompok) serta sejumlah pemateri lainnya.
Hari terakhir pelaksanaan MPAB di rangkai dengan "refresing" bersama antara peserta, panitia dan pengurus PMKRI Pontianak. MPAB sendiri di kepungurusan 2008-2009 dijadualkan akan dilaksanakan sebanyak dua kali. tahapan kedua rencananya akan dilaksanakan bulan Oktober-November 2008. Sedangkan penutupan MPAB dilaksanakan bertempat di pantai rekreasi Jungkat Beach. Penutupan MPAB PMKRI Pontianak ini seklaigus dilaksanaan bertepatan dengan perayaan Hari PANTEKOSTA, dimana dalam sejarah berdirinya PMKRI Nasional tanggal 25 Mei 1947,berdasarkan tawaran Romo Soegijapranata disimbolkan sebagai Turunnya TRoh Kudus atas para Mahasiswa Katolik (PMKRI). Semoga ini juga menjadi pertanda turunnya Roh Kudus ata para anggota muda PMKRI Pontianak. Proficiat.....PETRA-ROSA.
.
2008/05/05
[+/-] |
Lomba Menulis PMKRI Pontianak di Perpanjang |
Event lomb dalam rangka diesnatalis PMKRI Pontianak ke-47 kembali di perpanjang masa pendaftarannya. Bertepatan dalam rangka Diesnatalis PMKRI Nasional yang jatuh pad tanggal 25 Mei 2008 mendatang, PMKRI Pontianak memandang penting untuk kembali melnjutkn dengan membuka kesempatan bagi kawan-kawan pelajar dan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam acara lomba tersebut.
Seperti diketahui bersama, Lomba Menulis ini merupakan satu dari dua event yang digelar PMKRI Pontianak dalam rangka diesntalisny. Adapun tema Lomb menulis ini yakni "Menulis Surat Cint Untuk Lingkungan dan Perdamaian". Bagi kawan-kawan yang berminat membuat surat cint untuk diperlombagan dalam kesempatan ini, silahkan hubungi Panitia di alamat Jalan immbonjol 338 Pontianak. Kirim naskah dalam bentuk file atau dokument print, atu bisa di kirim via email ke pmkripontianak@yahoo.com atu pmkri.ptk@gmail.com. Selamat mencoba, apapun yang anda sumbangkan buat lingkungan dan perdamain, tentu menjadi sangat berarti. salam.
.
[+/-] |
Aksi Puncak May day dan Hardiknas |
Hari ini, Persatuan Rakyat Kalbar (PRKB) kembali mengadkn aksinya dalam rangka May day dan Hardiknas. Kegiatan aksi massa kali ini mewrupakan "puncak" dari seluruh rangkaian kegiatan bersama yang dilakoni para elemen pro demokrasi di Kalimantan Barat. PMKRI Santo Thomas More Pontianak adalh satu dari sekian banyak elemen yang turut serta dalam aksi tersebut.
Dalam aksinya, massa menyampaikan sejumlh aspirasi. Sektor mahasiswa misalnya mengaspirasikan lebih fokus pada isu-isu seputar pendidikn diantaranya Penolakan terhadap RUU Badan Hukum Pendidikan, meminta realisasi anggaran sektor pendidikan sebesar 20% sebagaimana diamanatkan undang-undang. Disamping itu juga, meminta adanya jaminan kebebasan ruang akademik, transparnsi mengenai pengelolan nggarn bidang pendidikan. Tegakkan moralitas akademik.
.
2008/05/02
[+/-] |
Aksi Peringatan Hardiknas Tolak BHP |
Hari ini tanggal 2 mei 2008, pmKri Pontianak bersama dengan berbagai elemen yang tergabung dalam PRKB kembali mengadakan aksi dimulai pukul 09.00 wib tadi pagi di Bundaran untan Pontianak. Aksi yang sebagian besar massa kaum muda dan mahasiswa ini dimana kali ini tidak banyak bendera yang dikibarkan. Hanya bendera merah putih. aksi masa yang mengusung isu besar terkait dengan penolakan RUU badan hukum pendidikan (BHP).
Saat mahasiswa Untan yang menggabungkan diri dengan koalisi dua mei (KODAM) melakukan aksi dengan isu yang sama. Massa mahasiswa PRKB pun turut masuk guna memberikan dukungan moril atas aspirasi mahasiswa untan yang disampaikan. dalam aksinya, massa mahasiswa Untan merasa kecewa, karena Rektor untan yang diharapkan bisa hadir justeru tidak bisa ditemui. Pihak rektorat diwakili pembantu Rektor II, Prof, DR. YC. Thambun Anyang, SH.
Dalam aksi ini tentu dapat menjadi pelajaran dan pantas direfleksikan, dimana terdengar kata-kata yang "kurang pantas" yang seharusnya tidak boleh disuarakan oleh seorang warga intelektual (mahasiswa)kepada pimpinan kampus. PMKRI Pontianak dalam hal ini tentunya tidak membenarkan ungkapan yang kurang pantas tersebut, dimana cara-cara yang elegan adalah jalan yang mestinya ditempuh oleh seorang intelektual.
.
[+/-] |
Aksi Mei Day PRKB |
Tanggal 1 Mei 2008 lalu adalah peringatan hari buruh internasional. Diberbagai belahan negara dan daerah, segenap warga tidak meninggalkan moment ini. Di Kalimantan Barat, peringatan mei day turut dikumandangkan berbagai elemen pro demokrasi yang tergabung dalam Persatuan rakyat kalimantan barat (PRKB). PMKRI Santo Thomas more pontianak, adalah salah satu elemen yang turut serta bersama puluhan elemen lainnya. aksi simpatik yang diselenggarakan kemarin, di isi dengan berbagai rangkaian diantaranya; orasi politik per elemen, pembagian selebaran, theaterical dan long mach dari bundaran untan menuju pusat perbelanjaan Mega mall, jalan ahmad yani.
.
[+/-] |
Bakal Adakan Rekrutmen Anggota Baru |
PMKRI Santo Thomas More Cabang Pontianak dalam waktu dekat akan menggelar rekrutmen anggota baru melalui rangkaian acara Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB). Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 11 Mei 2008 bertemnpat di wisma imakulata pontianak.
.
2008/04/13
[+/-] |
Hari ini Final Lomba Catur PMKRI Pontianak |
Sebagai tindak lanjut dari rangkaian acara Diesnatalis ke-47 PMKRI Santo Thomas More Pontianak, Minggu, 13 April 2008 kemarin dilangsungkan Technical Meeting sekaligus pertandingan perdana event lomba CATUR PMKRI Pontianak yang dilangsungkan di Margasiswa PMKRI Pontianak Jalan Imam Bonjol 338. Dalam rangkaian acara yang berlangsung mulai siank sekitar pukul 14.00 wib kemarin, Hendrikus Hendry (Mahasiswa FMIPA Untan)pada hari ini (Senin, 14/4/2008)akan 'bertarung' dengan Hendrikus Adam (Mahasiswa FISIP Untan)yang juga Ketua Presidium PMKRI Pontianak untuk memperebutkan tempat sebagai juara 1 dalam event tersebut. Sedangkan Jon Minggus (Mahasiswa STKIP PGRI Pontianak/anggota PMKRI) akan berhadapan dengan Rio Parera (Asrama Bonaventura Sepakat)untuk memperebutkan posisi sebagai juara tiga.
Pertandingan catur hari ini rencananya akan dilanjutkan pukul 14.00 Wib ditempat yang sama yakni Margasiswa PMKRI Santo Thomas MOre Cabang Pontianak. Dengan akan berakhirnya rangkaian event Catur tersebut, PMKRI Santo Thomas More Pontianak juga menggelar Lomba menulis dengan tema "SURAT CINTA UNTUK LINGKUNGAN DAN PERDAMAIAN". Berdasarkan kesepakatan Panitia, rangkaian acara ini perpanjang masa pendaftarannya. Event lomba menulis yang di prioritaskan bagi kalangan mahasiswa dan pelajar ini menerima hasil naskah dari peserta yang akan diperlombakan dengan batas waktu hingga tanggal 30 April 2008. Naskah yang akan di perlombakan dapat disampaikan langsung ke Panitia dalam bentuk file dan dokument hasil print. Naskah dalam bentuk file juga dapat dikirim langsung melalui email PMKRI Pontianak dengan alamat pmkripontianak@yahoo.com.
.
2008/04/08
[+/-] |
Panitia MPAB Terbentuk |
Panitia Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) PMKRI Santo Thomas More Cabang Pontianak pada Minggu (4/4) lalu terbentuk. Melalui rangkaian pembentukan Panitia bertempat di Rumah Pelangi, Dusun Benuaq tersebut, Jon Minggus dutetapkan sebagai Ketua Panitia. Selamat buat Panitia...bagi rekan-rekan mahasiswa yang berminat gabung di PMKRI Pontianak, silahkan hubungi sekretariat PMKRI Pontiaqnak jalan Imam Bonjol 338 Pontianak, 78123.
.
[+/-] |
Camping Rohani PMKRI Pontianak |
Dalam rangka refleksi dan reorientasi guna menumbuhkembangkan semangat kebersamaan dan persaudaraan antar pengurus dan anggota, PMKRI Santo Thomas More Pontianak Minggu (5-6/4) lalu mengadakan Camping Rohani yang diselenggarakan di kawasan konservasi Rumah Pelangi Dusun Gunung Benuah, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sei Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Melalui kegiatan tersebut, disamping berdiskusi dan sharing antar satu dengan lainnya, para kader PMKRI (Pengurus dan anggota) juga menggelar diskusi bersama Pastor Samuel Oton Sidin, OFM Cap mengulas seputar lingkungan hidup dan permasalahannya.
satu tim kepengurusan dan anggota untuk merefleksikan ekeistensi dan gerakan PMKRI, disamping media untuk saling mengenal lebih dekat antar kader dalam menumbuhkan semangat persaudaraan dan kebersamaan.
Melalui kegiatan Camping Rohani tersebut, juga diadakan pemutaran film documenter bertema lingkungan alam dan mengupas realitas sosial yakni maisng-maisng film bertajuk Jual Beli perempuan-Anak yang mengisahkan hasil investigasi yayasan Jurnal Perempuan atas sindikasi terhadap perempuan dan anak bermodus TKW dan dan film Cicho Mendes, seorang tokoh pejuang Masyarakat Brazil yang berupaya mengorganisir warga untuk mempertahankan hutan karet dari para penanam modal yang rakus akan kekuasaan. Seperti dijelaskan Pastor Samuel, kedua film tersebut sangat relevan dengan kondisi masyarakat disekitar Dusun Benuah dan sekitarnya sehingga diharapkan dapat menjadi perlajaran bersama.
Dalam kesempatan tersebut, peserta Camping Rohani PMKRI diajak untuk mengenali lingkungan dan sekitarnya, juga renungan bersama. Pada Minggu pagi disamping Misa, juga diadakan serangkaian penyampaian kenangan berupa seperangkat alat pendukung Misa (Alkitab dan doaku) dan Bulletin Petra serta buku "Air Mata Manis Mata". Kenangan ini diharapkan bermanfaat bagi warga setempat. (Petra)
.
[+/-] |
Sampaikan Aspirasi |
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Kalbar Ditolak
PONTIANAK, KAMIS - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Kalimantan Barat, Kamis (3/4), berdemonstrasi di gedung DPRD Kalbar. Mereka menolak rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Kalbar karena berpotensi menimbulkan bencana alam yang justru merugikan masyarakat.
Koordinator aksi Hendrikus Adam mengatakan, krisis energi listrik di Kalbar tidak boleh dijadikan dalih untuk mengembangkan PLTN di Kalbar. Pasalnya, alternatif energi lain yang dimiliki Kalbar seperti tenaga air, angin, dan tenaga surya, hingga kini belum digarap secara optimal.
"Kalbar memang daerah yang cenderung aman atas bencana alam seperti gempa bumi, dan kaya akan sumber daya alam seperti uranium. Namun bencana akibat tenaga listrik seperti Chernobyl di Rusia tahun 1986 dan Three Mile Island di Amerika tahun 1979 seharusnya menjadi pelajaran betapa bahayanya radiasi yang ditimbulkan bagi masyarakat," katanya.
Ketua Komisi A DPRD Kalbar Adrianus Senen dan Sekretaris Komisi A DPRD Kalbar Zainuddin Isman yang menemui pengunjuk rasa menyatakan, PLTN di Kalbar baru sebatas wacana yang dikembangkan Pemerintah Provinsi Kalbar, terkait dengan adanya potensi uranium di Kalbar. "Hingga saat ini belum ada dokumen resmi yang menyatakan adanya rencana mengembangkan PLTN di Kalbar," kata Zainuddin. (WHY)
Sumber: Kompas.com, Kamis, 3 April 2008 | 20:13 WIB
.
[+/-] |
Tolak Kodam dan PLT Nuklir |
Pontianak,- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Kalimantan Barat menolak pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam), pembangunan jembatan layang (fly over), dan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Kamis (3/4), mereka menggelar aksi damai di DPRD Kalbar.
Sebelum bertolak ke DPRD, front menggelar aksi di Bundaran Untan. Mereka menggelar orasi dan membagikan selebaran, yang isinya menolak Kodam, PLTN, dan fly over. Mereka membawa bendera organisasi dan beberapa poster penolakan. Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga untuk mengamankan jalannya aksi damai itu.
Front ini beranggotakan: Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Thomas More Pontianak, Ikatan Mahasiswa Kabupaten Bengkayang (IMKB), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pontianak.
Sekitar pukul 10.45 WIB, mahasiswa tiba di gedung rakyat. Mereka langsung berkumpul di pelataran gedung. Orasi-orasi penolakan disampaikan. Dua anggota dewan menemuinya: Ketua Komisi A DPRD Kalbar, Adrianus Senen dan sekretarisnya, Zainuddin Isman.
Mahasiswa menilai pembentukan Kodam, pembangunan PLTN, dan jembatan layang sangat tidak populis. “Kodam bukan solusi untuk meningkatkan keamanan. Lebih penting mengedepankan pembangunan yang mensejahterakan rakyat, terutama perbatasan,” kata Koordinator Aksi, Hendrikus Adam.
Pihaknya mendesak pemerintah mencabut kebijakan yang tidak populis tersebut. Ia menyebut pembangunan jembatan layang dengan dalih mengatasi kemacetan. “Tidak sepenuhnya benar. Pembangunan jembatan layang itu akan melahirkan masalah baru,” katanya.
Begitu juga pembangunan PLTN, pihaknya menilai, bukan solusi yang tepat untuk mengatasi krisis listrik di daerah ini. Sebab bahaya dari eksploitasi uranium sebagai pembangkit listrik nuklir sangat tinggi terhadap manusia.
“Kami mengajak semua masyarakat untuk menolak dengan tegas pendirian Kodam, pembangunan jembatan layang, dan pembangunan PLTN. Ini kebijakan yang tidak populis. Kami berharap dewan melalui kekuatan politiknya bisa bersikap atas rencana tersebut,” kata mahasiswa.
Ketua Komisi A DPRD Kalbar, Adrianus Senen mengatakan, pendirian Kodam merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun begitu, perlu ada koordinasi dengan daerah sehingga bisa dikaji mengenai penting atau tidaknya. “Aspirasi ini kami terima. Akan ditindaklanjuti untuk mengambil kebijakan, terutama yang terkait dengan wewenang daerah,” katanya.
Sekretaris Komisi A DPRD Kalbar, Zainuddin Isman menambahkan, dewan baru bisa mengambil tindakan terhadap pembangunan jembatan layang dan PLTN, jika sudah ada dokumennya. “Kami belum melihat secara resmi dokumen itu. Apakah nanti dimasukan dalam RPJMD yang sedang dibahas atau tidak. Kalau berwacana, saya kira itu tidak masalah,” ujarnya.
Usai diterima oleh kedua anggota dewan itu, sekitar pukul 11.00 WIB, mahasiswa mengakhiri aksinya. Merekapun lantas meninggalkan gedung dewan. (mnk)
Sumber: Pontianak Post (Metropolis) Jumat, 4 April 2008
.
2008/04/03
[+/-] |
Moment Diesnatalis PMKRI Pontianak Masih Berlanjut |
Moment dalam rangka Diesnatalis ke-47 PMKRI Santo Thomas MOre Cabang Pontianak maish berlanjut. Rangkaian kegiatan yang diisi melalui event lomba CATUR dan Lomba MENULIS SURAT CINTA UNTUK LINGKUNGAN DAN PERDAMAIAN ini masih berjalan. Bahkan Panitia kembali memperpanjang waktu pendaftaran bagi kedua event tersebut sampai tanggal 11 Apeil 2008.
.
[+/-] |
PMKRI Pontianak bersama IMKB dan GMNI Tolak Rencana KODAM |
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Pontianak bersama Ikatan Mahasiswa Kabupaten Bengkayang (IMKB) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang tergabung dalam Front Mahasiswa Kalimantan Barat (FMKB) Kamis (3/4) hari ini melakukan serangkaian aksi Penolakan atas rencana dihadirkannya Komando daerah Militer (KODAM) di Kalbar. Disamping itu, wacana soal rencana pembangunan Jembatan Layang dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) juga menjadi bagian aspirasi massa. Ketiga isu tersebut dinyatakan dengan tegas untuk di TOLAK karena dianggap tidak POPULIS.
Dalam kesempatan tersebut, massa aksi yang berawal sekitar pukul 09.30 Wib memulai aksinya di Bundaran Universitas Tanjungpura Pontianak. Meskipun tidak begitu banyak, aksi massa yang dilengkapi atribut tersebut cukup menyedot perhatian mata publik yang melewati bundaran Untan. Selebaran pernyataan sikap dan pekikan orasi bergantian turut menambah semarak suasana. Setelah puas melakukan orasi, massa aksi pun menuju gedung DPRD Kalbar untuk menyuarakan aspirasinya. Di DPRD Kalbar, massa disambut legislatif dari komisi A yakni Adrianus Senen dan Zainudin Isman. Massa merasa tidak dengan penjelasan dari keduanya, kemudian lantas memutuskan untuk meninggalkan gedung DPRD Kalbar. Berikut pernyataan sikap dari FMKB;
Pernyataan Sikap Bersama
STOP KEBIJAKAN YANG TIDAK POPULIS!!!...
Wacana para elit didaerah ini dalam upayanya untuk membagikan ”kue pembangunan” pada berbagai bidang kehidupan masyarakat Bumi Khatulistiwa khususnya terus mengalir. Atasnama pembangunan, ekses lainnya yang cenderung berpotensi menjadi ancaman eksistensi lingkungan disekitarnya (manusia sebagai warga dan alam) seakan tidak begitu penting dan seringkali diabaikan. Lihat saja misalnya berbagai ststement yang disampaikan para okum elits (eksekutif, legislatif dll) akhir-akhir ini. Atas nama pembangunan dan kepentingan warga banyak, ide-ide pembangunan terus digulirkan melalui berbagai saluran media publik, seolah tanpa beban. Mereka sepertinya terbiasa lupa dan atau senaja melupakan peran sebagai kalangan yang mendapat mandat untuk membuat yang terbaik bagi rakyatnya. Indikasi itu setidaknya terlihat dari statement-statement dan upaya pembangunan atas nama rakyat yang digulirkan, namun malah ”menciderai” hati rakyat. Apa saja produk kebijakan pembangunan untuk dan atas nama rakyat yang sedang digulirkan tersebut?
Wacana menghadirkan Komando Daerah Militer (KODAM), Pembangunan Jembatan Layang dan rencana pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) diderah ini adalah upaya-upaya yang tidak populis bila berbicara untuk dan atasnama kepentingan rakyat banyak. Para elits tentunya menyadari hal tersebut, namun karena persoalan kepentingan kondisinya bisa menjadi lain.
Kerinduan kalangan tertentu dengan akan menghadirkan KODAM didasarkan pada upaya pendekatan keamanan, karena memang kondisi aman menjadi penting untuk ”bebas” melakukan sesuatu? Ataukah peran alat negara (tentara dan Polri) didaerah ini tidak tidak begitu berkontribusi secara nyata, sehingga KODAM menjadi alternatif baru? Tentunya tidak semudah itu. Wacana KODAM setidaknya telah berdampak bagi kondisi psikologis warga Kalbar dan pihak luar, memberikan rasa trauma karena tekesan Kalbar hari ini kurang aman. Kita bisa bayangkan pula, biaya yang dibutuhkan tentunya tidak sedikit. Dibalik ini semua, tentunya ada konspirasi kepentingan. Namun rasanya Kalbar hingga hari ini sungguh aman. KODAM bukan menjadi solusi, namun bagaimana upaya melakukan pendekatan kesejahteraan bagi rakyat termasuk warga disepanjang kawasan perbatasan menjadi penting, disamping bagaimana nilai-nilai internalisasi raca cinta terhadap tanah air yang harus dibangun secara bersama.
Demikian halnya wacana JEMBATAN LAYANG dengan dalih atasi kemacetan. Hal ini tidak begitu mendasar bila dilihat dari asas mafaat dan efisiensi anggaran. Tidak menjadi prioritas. Pembangunan sarana dan prasarana yang ”WAH” saat ini memang menjadi trend dikalangan elits, namun sisi lain yang terkait dengan kepentingan warga banyak penting diperhatikan. Berapa biaya yang dibutuhkan dari dana APBD Kota, Provinsi dan APBN tentu tidak sedikit. Masih banyak sarana dan prasarana yang saat ini membutuhkan ”kue pembangunan” dari dana yang akan dikeluarkan untuk pembangunan fly over tersebut. Rencana pembangunan jembatan layang lebih berorientasi pada kepentingan kalangan elit. Bukankah pembangunan tempat yang “WAH” seperti Mega Mall dijalan A. Yani yang menjadi kebangaan kalangan tertentu saat ini justeru besar kontribusinya memberikan kemacetan? Tentunya para pengambil kebijakan tidak perlu “latah” dengan trend mendapatkan predikat untuk sebuah ICON atau sebuah INDIKATOR KEMAJUAN KOTA, sementara kesejahteraan untuk rakyat masih sangat butuh diperhatikan termasuk warga pedalaman yang masih membutuhan “kue pembangunan”.
Pun demikian dengan wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Disaat para negara maju (Amerika, Jerman, Swedia misalnya) berlomba-lomba mengurangi (bahkan menghapus) reaktor nuklir (PLTN) dinegaranya, Indonesia khususnya di Kalbar malah seakan ”kebakaran jenggot.” Hanya karena dalih krisis energi listrik, PLTN menjadi alternatif? Bagaimana dengan listrik tenaga lainnya seperti tenaga air, angin atau energi baru dan terbarukan lainnya? Kalbar memang daerah yang cenderung aman atas bencana alam seperti gempa dan kaya akan SDA (uranium dll), namun haruskan ada bencana baru bila solusinya adalah PL Tenaga Nuklir?
Kecelakaan pada pembangkit listrik tenaga nuklir Rusia di Chernobyl ditahun 1986 dan Three Mile Island (Amerika) tahun1979 cukup menjadi pelajaran akan bahaya dari radiasi tenaga nuklir karena reaktor nuklir membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia, termasuk para pengambil kebijakan. Dampak dari radiasi tentu menjadi tidak aman bagi sel tubuh; matinya sel, kanker, kelahiran bayi yang tidak normal.
Pencanangan PLTN di Bumi Khatulistiwa ini bukanlah sebuah solusi, penting kiranya mencari alternaif lainnya yang cenderung aman bagi kelangsungan hidup dan kehidupan. Ataukah ada misi lain dibalik semuanya seperti; strategi menaikkan tarif listrik dan atau strategi untuk menguras kekayaan perut bumi Kalbar? Tentunya cara yang tidak elegan seperti ini bukanlah jalan terbaik, bukan? Ternyata, ini pula telah menjadi TREND pembangunan yang digalakan kalangan elits hari ini?
Apapun yang dilakukan untuk meloloskan ketiga persoalan diatas tentunya penting diperhatikan kebutuhan dan skala prioritas pembangunan yang sungguh-sungguh berpihak bagi kepentingan warga banyak dan hendaknya tidak berdasarkan kepentingan ”perut” oknum tertentu, dan apalagi kepentingan politik tertentu. Upaya pembangunan yang berorientasi pada masa mendatang mutlak dilakukan. Peranserta warga masyarakat untuk turut serta menyuarakan keprihatinan atas upaya-upaya kebijakan yang tidak berpihak bagi kesejahteraan dan kepentingan bersama menjadi penting. Berangkat dari catatan diatas, maka dari itu upaya/rencana kebijakan yang tidak POPULIS ini perlu disikapi dengan arif secara bersama. Karenanya, Front Mahasiswa Kalimantan Barat dengan penuh kesadaran mengajak berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama peduli, MENYERUKAN dan MENOLAK dengan TEGAS!!!:
1. Menolak Rencana pendirian KODAM di Kalimantan Barat.
2. Menolak Pembangunan Jembatan Layang/Fly Over
3. Menolak rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pontianak, 03 April 2008
FRONT MAHASISWA KALIMANTAN BARAT
(PMKRI Santo Thomas More Pontianak, IMKB, GMNI)
.
2008/03/27
[+/-] |
Rencanakan Camping Rohani dan MPAB |
PMKRI Santo Thomas MOre Pontianak di bulan April mendatang akan menggelar Camping Rohani dan Penerimaan Anggota Baru. Camping Rohani rencananya akan dilangsungkan di Rumah pelangi sebuah kawasan penanaman dan konservasi (arboretum) yang dikelola oleh Ordo kapusin melalui P> Samuel Jumen. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai media refleksi pengurus dan anggota PMKRI Pontianak, disamping itu akan diakan diadakan pemutaran film bagi warga disekitarnya.
Disamping itu juga akan diadakan Masa penerimaan Anggota Baru (MPAB). Berdasarkan catatan hasil POF beberapa waktu sebelumnya, MPAB rencananya akan di laksanakan pada Minggu ke-4 Bulan April 2008 mendatang. Bagi rekan-rekan yang berminat bergabung menjadi bagian dari keluarga besar PMKRI Pontianak silahkan mendaftarkan diri ke Sekretariat PMKRI Pontianak, jalan Imam Bonjol 338 Pontianak, kalimantan Barat. 78123.
.
[+/-] |
Diesnatalis ke-47 dan Paskah Kaum Muda |
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Pontianak Rabu (26/3) lalu menyelenggarakan Sarasehan dalam rangka Diesnatalis yang ke-47. Kegiatan Sarasehan yang mengangkat tema; "BERDAMAI DENGAN TUHAN, ALAM DAN SESAMA" ini dilangsungkan bertempat di Gedung Aula Pasifikus KAP dengan menghadirkan sedikitnya tiga dari lima Panelis yang dijadualkan. Ketiga panelis dimaksud yakni Shaban Stiawan (Direktur WaLHI Kalbar), P. William Chang, OFM Cap (Vikjen Keuskupan Agung POntianak) dan Muhammad (Direktur pelaksana Center of Researgh and Inter-Religiuou Dialogue). Dua pemateri lainnya yakni H. Nur Iskandar (Pimred Harian Borneo Tribune)dan Edi V Petebang (Direktur Aliansi NGO Untuk Perdamaian dan rekonsiliasi/ANPRI) berhalangan hadir.
Turut hadir dakam kesempatan ini kalangan pemuda dan undangan lainnya. Juga hadir Drs. Paulus Florus, salah satu dewan pertimbangan PMKRI Pontianak periode 2008-2009. Kegiatan sarasehan ini berlangsung lancar, dimana pada akhir kegiatan dirangkai dengan acara penyampaian kenangan oleh Panitia kepada para panelis dan dewan pertimbangan, selanjutnya tiup lilin dan pemotongan kue Ulang tahun oleh Ketua Presidium PMKRI Pontianak (Hendrikus Adam)yang dibagikan pada para panelis dan undangan serta anggota PMKRI Pontianak. Acara yang berlangsung mulai pukul 14.000 Wib ini berakhir pukul 17.00 wib.
Kemudian sekitar pukul 18.30 Wib pada hari yang bersamaan, PMKRI Pontianak juga menggelar rangkaian acara Misa paskah kaum Muda se-Kota Pontianak bertempat di gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak. Acara ini dipimpin oleh P. William Chang dan berakhir sekitar pukul 19.30 Wib.
Guna mengisi rangkaian Diesnatalis yang ke-47, PMKRI Pontianak juga menggelar event yakni Lomba bermain CATUR dan lomba MENULIS SURAT CINTA UNTUK LINGKUNGAN DAN PERDAMAIAN yang pesertanya di prioritaskan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Untuk lomba catur pendaftarannya berakhir tanggal 30 Maret 2008 bersamaan dengan Technigal Meeting yang akan dilaksanakan di Margasiswa PMKRI Pontianak jalan imambonjol 338 Pontianak.
Sedangkan untuk Lomba menulis surat Cinta untuk Lingkungan dan perdamaian batas akhir pendaftarannya hingga 4 April 2008 mendatang. (pmkri.pontianak)
.
[+/-] |
Pelantikan Pengurus PMKRI Pontianak |
PONTIANAK – Bertempat di Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak Lantai 3 pada Sabtu (16/2) lalu, Ketua Presidium Hendrikus Adam bersama jajaran Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Cabang Pontianak periode 2008-2009 akhirnya dilantik. Acara pelantikan pengurus yang pertama kalinya di helat bertempat di lingkungan Kampus Untan ini dihadiri oleh berbagai elemen diantaranya Pemerintah Propinsi diwakili Drs. Herry Djaung, M.Si (Kepala BKIKD Kalbar), pemerintah Kota yang diwakili Asisten I, Dewan Pertimbangan dan pembina PMKRI Pontianak, anggota penyatu PMKRI, BEM, UKMF tingkat fakultas, perwakilan OKP, mahasiswa berbagai kampus di lingkungan Pontianak serta para undangan lainnya. Prosesi pelantikan pengurus PMKRI kali ini juga diiringi Paduan Suara MATUK dari Asrama Santo Bonaventura Sepakat binaan Br. Alfon, MTB dan Br. Efrem, MTB.
Pelantikan Pengurus dirangkai dengan Misa Perayaan Ekaristi oleh Uskup Agung Pontianak (Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM Cap), Pelantikan oleh Ketua Pengurus Pusat PMKRI Santo Thomas Aquinas Jakarta periode 2006-2008 (Bertolomeus Jematu), Launching Buletin PETRA – Website PMKRI (www.pmkripontianak.blogspot.com) dan Seminar Kaum Muda bertajuk “Membangun Kesadaran Kritis kaum Muda Guna Merespon Isu-isu Kemasyarakatan Dalam Bingkai NKRI,” menghadirkan empat orang panelis; H. Nur Iskandar (Pimpinan Redaksi Harian Borneo Tribune), Marcelina Lin (Aktivis Pergerakan), Bertolomeus Jematu (KP PP PMKRI) dan Hendrikus Adam (Ketua Presidium PMKRI Pontianak). Maria Goretti (Anggota DPD RI Daerah pemilihan Kalbar) yang diagendakan turut hadir sebagai panelis berhalangan sehingga hanya menampilkan empat orang panelis sebagai penyaji materi.
Uskup Hieronymus Bumbun dalam sambutannya mengingatkan bahwa PMKRI sebagai wadah bagi kaum muda gereja berhimpun merupakan tempat yang strategis dalam membina diri dalam perjuangan bagi gereja dan nusa (pro ecclesia et patria). Uskup Bumbun mengingatkan pula agara menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat, terlebih bagi PMKRI sebagai wadah perjuangan yang mengemban amanah rakyat banyak. Uskup dalam sambutannya juga mengumumkan penggantian Pastor Moderator PMKRI Pontianak yang baru dimana P. Markus Soje, Pr di mandatkan oleh Keuskupan menggantikan P. Herbertus Hermes Abet, Pr saat ini menjadi pastor Paroki Santo Pius Bengkayang.
Bertolomeus Jematu dalam sambutannya mengingatkan, PMKRI diharapkan untuk tetap eksis dalam kondisi apapun guna turut serta memberikan kontribusi bagi keutuhan NKRI. Dikatakan, dalam perjalanannya PMKRI senantiasa bergandengan dengan berbagai organisasi gerakan mahasiswa lainnya seperti HMI, GMKI, PMII, GMNI serta berbagai elemen lainnya. Sedangkan Gubernur Kalbar melalui sambutannya yang disampaikan Kepala Badan Komunikasi, Informasi dan Kearsipan Daerah (Drs. Herry Djaung, M.Si) menyampaikan apresiasinya atas digelarnya pelantikan tersebut. Dikatakan, PMKRI harus senantiasa bersinergis sesuai visi-misinya dalam perjuangannya sebagai wadah kemahasiswaan untuk turut berkontribusi memberikan pemikiran bagi perkembangan dan kemajuan daerah.
Melalui rangkaian acara tersebut, adapun pengurus yang dilantik diantaranya; Hendrikus Adam (Ketua Presidium), Bernardus Mohtar (Sekretaris Jenderal), Corryna Alen (Wak. Sekjen I), Yunus (Wak. Sekjen II), Lidya Natalia S (Bendahara I), Yohanes (Bendahara II), Amos Maret (Presidium Pendidikan), Yustinus Yus (Presidium Hubungan Antar Perguruan Tinggi), David Ahoi (Presidium Gerakan Kemasyarakatan), Raymundus Yanto (Presidium Hubungan Luar Negeri dan Lingkungan Hidup), Ratno Vejeru (Presidium Pengembangan Organisasi) serta sejumlah pengurus Biro lainnya yakni Yosef Jon Minggus (Biro Gerakan Kemasyarakatan), Hendrikus Hen, Sito (Biro Pengembangan Organisasi), Evadora, Damianus, Edmundus (Biro Kesekretariatan), Krisantus, Regorius Rigen, Yogi Alexander (Biro Pers dan kajian Informasi), Ashri Yurike Maria, Regorius Wegig (Biro Pendidikan), Suparjo, Tonny (Biro Hubungan antar Kelembagaan dan Perguruan Tinggi), Yuni P Saragih, Juliadi (Biro Hubungan Luar Negeri dan LH), Klotilda Yusanipasari, A’al (Biro Kerohanian).
.
[+/-] |
Kesemartabatan Sebagai Citra Allah |
PONTIANAK – Pentingnya pemahaman dan kesepahaman mengenai kesejajaran sebagai Citra Allah menjadi fokus utama untuk menjadi perhatian bersama dalam acara Animasi Lokakarya Pastoral Gender ; Membangun Habitus Baru, Kasih dalam Kesemartabatan sebagai Citra Allah yang berlangsung pada 27 hingga 29 Februari 2008 bertempat di Wisam PSE KAP Jalan WR. Supratman Nomor 100 Pontianak. Kegiatan ini dihadiri MJL. Sri Murniati dan Br. Yohanes Karman, SJ selaku fasilitator dari KWI, Ketua Komisi PSE KAP (P. Yerimias, OFM Cap) dan sejumlah narasumber lokal yakni Katharina Lies (Anggota DPDR Kalbar), Agung Widiastuti (Bapora PP Kalbar) dan P. William Chang, OFM Cap (Vikjen KAP). Kegiatan ini juga dihadiri tim dari PSE KAP, perwakilan paroki, Sekolah Tinggi Pastoral, organisasi gereja, media dan perwakilan dari PMKRI Pontianak (Hendrikus Adam dan Lidia Natalia S)sebagai bagian dari kaum muda.
Melalui kegiatan yang diselenggarakan Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan (SGPP) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bekerjasama dengan Komisi PSE-Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Pontianak tersebut diharapkan persoalan gender yang selama ini lebih di identikkan dengan keberadaan kaum perempuan dapat dipahami bersama bahwasanya persoalan seputar gender adalah bagaimana kesejajaran/kesemartabatan antara laki-laki dan perempuan yang dari kondisi fisik hanya berbeda dalam hal biologis yang merupakan kodrat yang bersifat alamiah/universal. Kegiatan ini dirangkai dengan diskusi kelompok, penyampaian materi, dan pemutaran film dokumenter.
Sebagaimana dikatakan P. William Chang, OFM Cap, dalam konteks alkitabiah seperti dalam Kitab Kejadian dikatakan manusia diciptakan menurut Citra Allah, artinya manusia memiliki kemuliaan dalam pribadinya. Disamping itu dalam diri manusia mempunyai unsur kerohanian. ”Ayat tersebut menjadi titik tolak tentang kesetaraan gender. Manusia diciptakan menurut Citra Allah dalam artian antara laki-laki dan perempuan itu setara,” jelas William Chang.
MJL. Sri Murniati yang juga sekretaris eksekutif Gender dan Pemberdayaan Perempuan KWI menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya tindaklanjut dari Surat Kongregasi Ajaran Iman kepada para uskup tentang kerjasama antara pria dan perempuan tertanggal 31 Juli 2004. “Kita diajak untuk membangun kerjasama dalam mewujudkan habitus baru dalam menonjolkan kehidupan kesatuan bersama antara laki-laki dan perempuan yang selama ini diperdebatkan terutama mengenai peran dan kondisi kaum perempuan yang selalu diposisikan sebagai bagian dari masyarakat kelas dua. Dengan begitu banyak persoalan tentang perempuan, maka gereja tidak bisa diam. Kita mulai dari diri kita, keluarga dan masyarakat,” ungkap Murni. Dikatakan, laki-laki dan perempuan harus bekerjasama melawan sistem yang tidak adil agar apa yang diperjuangkan dapat diwujudkan secara bersama. Konstruksi sosial gender seperti budaya patriiarki menjadi bagian dari persoalan yang turut menguatkan pembedaan antara laki-laki dan perempuan. ”Gender adalah sebuah gerekan ibaratkan air yang terus mengalir. Karena sebuah gerakan maka dia berjenjang sehingga perlu untuk terus disosialisasikan dan bisa menjadi gerakan bersama. Ini merupakan tugas kita bersama yang dipanggil dan diutus yang harus dimulai dari diri kita sendiri,” jelas Br. Y. Karman, SJ.
Prioritas Rekomendasi
Dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga hari ini, sedikitnya terdapat tiga prioritas permasalahan sosial kemasyarakatan soal gender yakni Traffiking dan KDRT, Kerusakan Lingkungan dan HIV/AIDs-Narkoba-Seks bebas denganupaya strategis meliputi penyadaran/sosialisasi kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan membangun jaringan. Sementara dalam sebagai tindaklanjut, peserta bersepakat untuk kembali pada komunitas maisng-maisng untuk menjadi ”garam dan terang” mengenai kesetaraan gender, juga terwacana adanya keinginan pembentukan Tim Gender yang beranggotanan peserta Lokakarya yang akan ditindaklanjuti melalui pertemuan berikutnya pada 11-12 April 2008 mendatang bertempat di Mess PSE KAP.
Kegiatan ini juga membuahkan berbagai harapan dari peserta. Elisabeth Maran dari WKRI Korda Kalbar mengaku memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Isu gender menurutnya telah lama, namun tetap saja menarik untuk diperbincangkan. Ia berharap ada tindaklanjut dari lokakarya tersebut. ”Apapun materi dan siapapun pematerinya kalau sampai disini saja maka tidak akan berarti banyak, maka dari itu perlu tindaklanjutnya,” tegas Elisabeth.
CD. Yan Kay dari PSE KAP berharap, kehadiran peserta dengan kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan menjadi awal gerakan gender kedepan. Ia berharap tugas tersebut dilaksanakan dengan sabar. ”Kita mencoba mengubah dunia dengan memulai hal-hal yang kecil, yang nantiya dapat menjadi besar, ibarat setetes air yang terus mengalir menjadi jumlah yang besar,” ungkapnya.
.
2008/02/20
[+/-] |
Pengurus PMKRI Pontianak di Lantik |
Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sanctus Thomas More Pontianak, Sabtu (16/2)lalu dilantik. Pelantikan pengurus baru tersebut dilakukan oleh Pengurus Pusat PMKRI Santo Thomas Aquinas Jakarta yakni Bartolomeus Jematu, Ketua Presidium PP PMKRI Periode 2006-2008 bertempat di Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak lantai III.
Melalui pelantikan tersebut, juga dirangkai dengan Misa Perayaan Ekaristi oleh Uskup Agung Pontianak (Mgr. Hieronimus Bumbun, OFM Cap), Launching BUletin PETRA - Website PMKRI Pontianak dan Seminar bertajuk "Membangun Kesadaran Kritis Kaum Muda Guna Merespon Isu-isu Kemasyarakatan Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia". Dalam kesempatan ini turut hadir sejumlah Penyaji seminar diantaranya; H. Nur Iskandar, SP (Pimred Harian Borneo Tribune), Marcelins Lin, SH (Aktivis Pemberdayaan), Bartolomeus Jematu (Ketua PP PMKRI Santo Thomas Aquinas Jakarta) dan Hendrikus Adam (Ketua Presidium PMKRI POntianak terpilih).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat yang diwakili Drs. Herry Djaung, M.Si (Kepala BKIKD Kalbar), Pemerintah Kota Pontianak ang diwakili Asisten 1 bidang pemerintahan, dewan pembina, anggota penyatu serta para undangan. acara tersebut juga di meriahkan oleh kelompok Paduan Suara "MATUK" dari Asrama Santo Bonaventura Sepakat Pontianak dibawah asuhan Bruder Alfonso, MTB (Mantan Sekjen PMKRI Kupang) dan Br. Efrem, MTB.
.
2008/02/01
[+/-] |
Hendrikus Adam |
Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium Terpilih
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Cabang Pontianak Jumat hingga Senin, 10-14 Januari 2008 lalu telah melangsungkan Sidang Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) yang merupakan forum pemegang kekuasaan tertinggi dalam perhimpunan. Acara yang berlangsung di Mess Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Pontianak Jalan WR. Supratman nomor 100 kala itu cukup alot. Melalui Sidang RUAC, Hendrikus Adam yang pada kepengurusan sebelumnya sebagai Sekretaris Jenderal PMKRI Pontianak, terpilih menjadi Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium yang baru menggantikan Florensius Boy. Terpilihnya Hendrikus Adam sekitar pukul 04.30 Wib setelah melewati proses pengambilan suara dan menang telak atas dua kandidat Ketua Presidium lainnya yakni Bernardus Mohtar dan Yunus. MR/FT/KP terpilih ditetapkan melalui Ketetapan Sidang RUAC Nomor 10/TAP/RUAC/I-F/01/2008 dipimpin Panitia Ad Hoc yang terdiri dari Raymundus Yanto (ketua), Yohanes (Sekretaris) dan Hendrikus Hen (Anggota). Melalui Sidang RUAC pada agenda sebelumnya, juga ditetapkan pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PMKRI Pontianak melalui ketetapan nomor Nomor 09/TAP/RUAC/I-F/01/2008 yang terdiri; Petrus AM Musa (Ketua), Adianto (Sekretaris) dan Wellybrodus (Anggota). Terpilihnya Ketua Presidium baru setidaknya pula mendapat sambutan hangat dari Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM Cap. ”Kepada yang terpilih sebagai Ketua Presidium, kalau habis masa kepengurusan harus mendukung kepengurusan berikutnya. Jalinan komunikasi harap terus dibangun,” tandasnya memberi nasihat. Menyinggung soal Buletin PETRA, Uskup menilai media tersebut perlu sebagai wadah belajar. Media perdana PMKRI ini menurut Uskup harus merupakan wadah untuk saling mempererat komunikasi sesama anggota PMKRI dan sebagai media belajar bersama bagi anggota.
Sekilas KP Baru
Hendrikus Adam adalah mahasiswa yang kini menempuh studi di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura. Terlahir dari keluarga sederhana di Kampung Nahaya-Landak, buah kasih pasangan Sahaden dan Urim (almh). Anak ketiga dari tiga bersaudara yang menempuh studi SD hingga SMP di kampung halaman (Nahaya) dan SMUN 1 di Mandor. Kemandiriannya sejak kecil membuatnya terbiasa dengan beragam aktivitas baik di sekolahan saat itu maupun hingga kini sebagai warga kampus (mahasiswa). Memasak, mencuci piring seperti layaknya anak gadis, menoreh karet, memancing, pergi keladang dan berbagai aktivitas lainnya dilakoninya. ”Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru,” kalimat ini disadari punya makna mendalam. Dimanapun dan kepada siapapun kita bisa belajar, demikian maknanya. Keinginannya untuk mengasah diri diwujudkannya melalui keterlibatan di organisasi, sehingga tidak heran bila akhirnya sejumlah wadah pernah/sedang diikutinya meliputi; KEWAKA FISIP, HMJ-IA, MIUN, HIMMALAK, HIMABINA, KMK Untan, BEM, GEMPA, PMKRI. Sosok yang kini tinggal di Asrama Santo Boneventura Sepakat ini menyadari menjadi Ketua Presidium bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun demikian, Ketua Gerakan Mahasiswa Pencinta Alam (GEMPA) FISP Untan 2004/2005 optimis bahwa dengan kebersamaan dan kemurnian pikiran untuk memberikan yang terbaik bagi perhimpunan, apa yang diharapkan bisa diwujudkan. Pengagum sosok Paus Yohanes Paulus II ini juga anggota Sahabat Lingkungan Kalbar (SALAK) dan anggota Jaringan Rakyat Untuk Keadilan dan Perdamaian (JRKP). Terpilih sebagai Ketua Presidium disadari Adam sebagai sebuah amanah yang diberikan dan mesti mendapat tempat tersendiri baginya. Bagi pemilik motto Hidup adalah Anugerah ini, komunikasi, saling terbuka dan membuka diri serta saling percaya merupakan bagian penting yang perlu dikedepankan. ”Mari bersama wujudkan rasa memiliki terhadap perhimpunan dan jadikan PMKRI sebagai rumah belajar bersama. Saya mengajak rekan-rekan pengurus untuk menjalankan amanah dengan penuh tanggungjawab. Terima kasih pula kepada Ketua Presidium sebelumnya beserta jajaran yang telah mengemban amanah dan menjaga PMKRI, dan saya rasa dalam kepengurusan PMKRI hari ini harus berorientasi pada masa depan dengan mengedepankan prinsip, mekanisme dan landasan hukum perhimpunan,” pungkasnya.
Rekomendasi RUAC
Disamping memilih anggota BPK dan Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium PMKRI Pontianak periode 2008/2009, sidang Rapat Umum Anggota Cabang yang berlangsung di PSE KAP juga menghasilkan rekomendasi berupa seruan moral atas yang berangkat dari keprihatinan atas persoalan sosial di Kalbar khususnya. rekomendasi tersebut dikemas dalam sebuah draf MEMORANDUM KEMASYARAKATAN yang menyerukan: (1) Meminta setiap aparat penegak hukum agar bersungguh-sungguh menegakkan supremasi hukum di Kalimantan Barat khususnya dan di Indonesia umumnya, (2) Agar pemerintah daerah secepatnya merealisasikan pembukaan akses transportasi dan informasi serta membuat perda khusus bagi warga disekitar wilayah perbatasan, (3) Meminta komitmen pemerintah untuk merealisasikan dana pendidikan sebesar 20% sebagaimana tertuang dalam perundang-undangan (UUD 1945, UU Sisdiknas), (4) Agar pemerintah merealisasikan anggaran bidang pendidikan dan kesehatan yang terkait dengan EKOSOB sebagaimana ratifikasi yang telah dilakukan pemerintah RI untu itu dan (5) Meminta agar setiap pembuatan kebijakan bidang lingkungan hidup oleh pemerintah dan para pembuat kebijakan lainnya, agar mengedepankan keberpihakan terutama pada lingkungan hidup (Pro lingkungan) dan masyarakat. Disamping itu, Peserta forum RUAC PMKRI Pontianak mengharapkan kepada pemerintah (Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota) dan para stakeholder (berbagai pihak lainnya) untuk mendukung pelaksanaan Kongres Nasional XXVI dan Majelis Permusyawarata Anggota (MPA) XXV PMKRI se-Indonesia yang akan dihelat di Kabupaten Sintang, Kaliamntan Barat yang dijadualkan November 2008 mendatang.
.
[+/-] |
Pelajaran dari Refleksi Natal dan Pemutaran Film Dokumenter PMKRI |
Muhammad: Sosok seperti Paus Yohanes Paulus II tidak ditemukan di Kalbar
Kedamaian adalah cita-cita setiap orang, tidak ada satu orangpun yang tidak ingin. Berjuang untuk perdamaian adalah suatu hal yang mudah disebut, namun terkesan sulit untuk dilaksanakan. Berjuang untuk perdamaian memerlukan hati jernih yang terbuka dan tidak mudah menilai ajaran yang dianut adalah harga mati yang mutlak baik. Belajar memehami eksistensi orang lain menjadi penting untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dengan kesederhanaan diri yang mau tampil apa adanya dan mau menerima orang lain apa adanya. Demikian halnya sosok Paus Yohanes Paulus II, kesederhanaan dan tampil apa adanya membuat sosok ini begitu unik dimata bukan hanya bagi warga Kristiani, namun pula bagi warga dunia.
Demikian sekelumit catatan dari diskusi Refleksi Natal ala Perhimpunan Mahasiswa Katolik republik Indonesia (PMKRI) Pontianak yang dirangkai dengan pemutaran film dokumenter pada Sabtu (26/1) lalu di Margasiswa PMKRI Jalan Imambonjol Pontianak 338. Rangkaian acara yang diawali doa bersama dipimpin Bruder Alfonso, MTB cukup menyentuh kalbu. Kesederhanaan Natal menjadi spirit tersendiri dari rangkaian acara yang pula dikemas dengan penuh kesederhanaan, apa adanya. Menurut Gregorius Rigen, Koordinator acara mengurai hal tersebut dimaksudkan sebagai media untuk intropeksi diri bagi kader perhimpunan akan semangat kesederhanaan yang perlu dibangun bagi generasi muda sebagai pondasi nusa dan bangsa. Kesederhanaan kelahiran Yesus adalah pelajaran berharga yang pantas direfleksikan bersama, terutama bagi setiap kader perhimpunan.
Diantara kalangan mahasiswa yang sebagian besar kalangan kristiani, hadir pula Muhammad, SH, Direktur Pelaksana Center Research and Inter Religious Dialogue (CRID). Sosok aktivis perdamaian kelahiran Sampang ini didaulat hadir, karena Furbertus Ipud, SH yang direncanakan hadir akhirnya berhalangan karena masih berada diluar daerah. Pemutaran film mengenai riwayat perjalanan hidup Paus Yohanes Paulus II terasa menginspiratif. Hal itu terungkap dari setiap peserta diskusi bedah film yang dipandu oleh Hendrikus Adam selaku Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium PMKRI terpilih.
Adalah Berry, mahasiswa STKIP Pontianak menilai ketokohan Paus Yohanes Paulus II pantas menjadi teladan. ”Satu hal dari beliau yang pantas diteladani yakni karena ia mau memaafkan orang yang telah mencoba membunuhnya. Karena itu, kita perlu berbuat kasih terhadap sesama,” ungkap Berry. Jay, ketua Ikatan Mahasiswa Katolik STKIP menilai rasa cinta kasih terhadap seluruh umat manusia menjadi tuntutan kita. Maka dari itu, Jay mengajak untuk mencurahkan cinta kasih guna mewujudkan perdamaian antar sesama, dan jadilah pembawa damai. Hal sama disampaikan Jon Minggus, aktivis PMKRI Pontianak. ”Dari kisah tersebut, saya merasa kehilangan tokoh perdamaian yang bisa memberikan pencerahan bagi dunia, maka dari itu semoga kader-kader perhimpunan dapat memberikan kedamaian bagi dirinya, keluarga dan masyarakat,” jelasnya.
Dalam paparannya, Muhammad SH menilai ketokohan Paus Yohanes Paulus II yang menginspirasi dunia terbentuk karena kondisi peperangan pada saat itu. Sosok yang bernama kecil Karol Yosef Wojtyla menurutnya adalah Pejuang Perdamaian yang sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh tahta suci baginya dengan penuh tanggungjawab. Menurut Muhammad, perdamaian tidak akan pernah tercipta dengan kekerasan, dan Paus juga menghargai rasa kemanusiaan. ”Sosok Paus Yohanes Paulus II tidak ditemukan di Kalbar, karena di sini sibuk dengan identitasnya masing-maisng,” jelas Muhammad.
Sisi lain diungkapkan Bruder Alfonso, MTB. Sisi menarik dari Paus asal Polandia ini menurutnya adalah karena dia hidup apa adanya. Kesederhanaan Paus Yohanes Paulus II membuatnya bisa diterima banyak kalangan. Hal ini dibuktikan manakala Sang Pejuang perdamaian wafat, segenap warga dunia turut bersedih dan bahkan pimpinan dari berbagai belahan dunia tanpa mengenal batas hadir menyampaikan ungkapan kesedihan mendalam. Untuk mewujudkan perdamaian, identitas bagi Bruder Alfonso jangan dijadikan penghalang. Menjaga nilai-nilai yang baik adalah suatu keharusan.
Melalui refleksi tersebut terjawab dengan sendirinya bahwa semangat mau memaafkan, cinta kasih, semangat melayani, menghargai kelompok lain, kebebasan untuk memilih, kesederhanaan, rasa kemanusiaan menjadi penting diwujudkan dalam setiap pribadi, keluarga, masyarakat dan dunia guna menyongsong perdamaian di Kalbar khususnya. [pmkri.ptk]
.
2008/01/25
[+/-] |
Besok, PMKRI Pontianak Gelar Refleksi Natal dan Pemutaran Film Dokumenter |
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Cabang Pontianak besok(Sabtu, 26/1) akan mengadakan Refleksi Natal bertempat di Margasiswa PMKRI Jalan Imam Bonjol nomor 338 Pontianak. Kegiatan yang di koordinatori Gregorius Rigen tersebut rencananya akan dirangkai dengan pemutaran film dokumenter. Menurut Rigen kegiatan tersebut akan dimulai pukul 05.00 Wib yang akan dihadiri oleh anggota PMKRI dan sejumlah mahasiswa. Refleksi tersebut dikatakan pula akan menghadirkan pendamping rohani yakni Bruder Alfonso, MTB dan Furbertus Ipur, SH sebagai pendamping diskusi.
Menurut Hendrikus Adam selaku Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium terpilih PMKRI Pontianak periode 2008-2009, kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai media untuk membangun kebersamaan dengan merangkul berbagai elemen terutama anggota PMKRI untuk bersama-sama merefleksikan gerakan dan eksistensi perhimpunan. Melalui moment refleksi Natal yang akan digelar dengan nuansa sederhana, Adam berharap kesederhanaan kelahiran Yesus Kristus dapat membawa spirit baru bagi anggota perhimpunan untuk bisa lahir kembali menjadi kader yang mampu berpikir dan berbuat bagi eksistensi perhimpunan. Menyinggung soal film dokumenter yang akan diputar, Adam menjelaskan akan memutar film bernuansa spiritual. Salah satu diantaranya adalah Film dokumenter yang mengisahkan riwayat perjalanan Paus Yohanes Paulus II. Sebagai tokoh perdamaian yang dikenal dunia, sosok film tersebut menurut Adam diharapkan dapat menginspirasi bagi para kader perhimpunan, terutama dalam membawa semangat damai bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat disekitar serta masyarakat dunia.
Alternatif film lainnya yang akan diputar adalah Kisah Perjalanan Yesus Kristus menurut injil Lukas. Mengenal lebih dekat sosok Yesus Kristus menurut Adam sangat penting terutama bagi setiap kader PMKRI, dimana Yesus Kristus sendiri merupakan tokoh gerakan perhimpunan. Adam berharap, melalui kegiatan ini bisa dihadiri para anggota, senioren, alumni. Kegiatan ini seperti dijelaskan, juga akan di rangkai dengan renungan/refleksi yang akan dibawakan oleh Bruder Alfonso, MTB dan setelah pemutaran film akan diulas bersama pendamping lainnya. "Dengan kesederhanaan kelahiran Yesus Kristus, kita berharap acara refleksi Natal yang akan kita kemas dengan penuh kesederhanaan bisa menghasilkan semangat baru yang kaya makna, bahwa dengan berangkat dari kesederhanaan kita bisa membuat hal-hal yang tidak sesederhana apa yang dipikirkan," pungkas Hendrikus Adam. [pmkri.ptk]
.
2008/01/22
[+/-] |
Sabtu Sore 26 Januari, Refleksi Natal |
Sabtu sore, 26 Januari 2008 akan dilangsungkan Refleksi Natal yang akan di helat di Margasiswa PMKRI Pontianak jalan Imam Bonjol 338 Pontianak.
.
[+/-] |
Konsolidasi Perdana Pasca RUAC |
Guna melakukan konsolidasi perdana pasca Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) PMKRI Santo Thomas More yang saat itu dilangsungkan pada tanggal 10-14 Januari 2008 bertempat di Mess PSE keuskupan Agung Pontianak, Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium PMKRI Pontianak Hendrikus Adam bersama rekan-rekannya seperhimpunan pada Minggu, 20 Januari 2008 lalu kembali mengunjungi Margasiswa PMKRI Pontianak. Dalam kesempatan tersebut, disamping sebagai ajang merangkul kembali rekan-rekan seperhimpunan, juga diagendakan untuk menindaklanjuti pasca RUAC yakni pembentukan Panitia Pelantikan Pengurus PMKRI Periode 2008/2009.
Dalam kesempatan tersebut, Jon Minggus terpilih sebagai Ketua Pelaksana, hendrikus Hen sebagai Sekretaris dan Regorius Wegig sebagai Bendahara serta beberapa seksi bidang lainnya. Pelaksanaan Pelantikan sepakat akan dilaksanakan pada Sabtu, 16 Februari 2008 yang diakan dilaksanakan di Rektorat Lantai III Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan Pelantikan tersebut rencananya akan dirangkai dengan beberpara kegiatan yakni; Perayaan Misa Ekaristi, Launching Buletin PETRA (Media Komunikasi dan Informasi PMKRI Pontianak)- Launching Website (WWW.pmkripontianak.blogspot.com)dan Seminar dengan tema; "Membangun Kesadaran Kritis Kaum Muda Guna Merespon Isu-isu Kemasyarakatan Dalam Bingkai NKRI." Adapun menurut rencananya, beberapa narasumber (teman sharing) yang akan dihadirkan diantaranya; H. Nur Iskandar, SP (Pimred Harian Borneo Tribune), DR. Piet Herman Abik (DPD RI Perwakilan Kalbar), Drs. Paulus Florus (Aktivic CU dan Pemerhati Masalah Sosial Kalbar) dan Hendrikus Adam (Ketua Presidium Terpilih PMKRI Pontianaki).
Pada kesempatan tersebut pula, berdasarkan usulan dari Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium disepakati akan digelar "REFLEKSI NATAL BERSAMA ALA PMKRI PONTIANAK" yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 26 Januari 2008 bertempat di Margasiswa PMKRI Pontianak. Menurut rencananya kegiatan tersebut akan melibatkan sejumlah kaum muda di Pontianak dengan pendamping rohaninya. Br. Alfonso, MTB. melalui kegiatan ini pula direncanakan akan ada pemutaran film religius (Paus Yohanes Paulus II, Film Yesus). Untuk Mengkoordinir acara ini,terpilih Gregorius Rigen. Selamat bekerja!!!
.
2008/01/13
[+/-] |
|
KP Baru PMKRI Pontianak
PMKRI Pontianak untuk masa bhakti 2006/2007 akhirnya menyudahi masa kepengurusannya. melalui Sidang Rapat Umum Anggota (RUA) Cabang yang dihelat pada 10-13 Januari 2008 bertempat di Mess PSE Keuskupan Agung Pontianak, Hendrikus Adam terpilih menjadi Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua Presidium PMKRI Pontianak menggantikan Florensius Boy.
Hendrikus Adam dinyatakan menang setelah melewati proses pemilihan yang dikawal oleh panitia Ad Hoc yang terdiri dari Raymundus Yanto (Ketua), Yohanes (Sekretaris) dan Hendrikus Hen (anggota). Dalam proses pemilihan tersebut sedikitnya tiga orang kandidat dinyatakan lolos seleksi setelah melewati proses penjaringan. mereka diantaranya adalah; Hendrikus Adam, Yunus dan Bernardus Mohtar. Melalui kepanitiaan RUAC yang di ketuai Yustinus Yus tersebut, juga menghasilkan draf memorandum kemasyarakatan yang isinya menuntut berbagai pihak agar; melakukan penegakan supremasi hukum, meminta pemerintah bersikap tegas atas persoalan-persoalan diperbatasan, menuntut komitmen pemerintah atas biaya 20% dalam bidang pendidikan yang hingga kini belum terealisasi, menuntut pemerintah untuk merealisasikan bidang EKOSOB yang bidang kesehatan yang telah diratifikasi, dan meminta kebijakan pemerintah agar lebih berpihak pada keberadaan lingkungan (pro lingkungan) dan masyarakat.
.