PMKRI Santo Thomas MOre Pontianak di bulan April mendatang akan menggelar Camping Rohani dan Penerimaan Anggota Baru. Camping Rohani rencananya akan dilangsungkan di Rumah pelangi sebuah kawasan penanaman dan konservasi (arboretum) yang dikelola oleh Ordo kapusin melalui P> Samuel Jumen. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai media refleksi pengurus dan anggota PMKRI Pontianak, disamping itu akan diakan diadakan pemutaran film bagi warga disekitarnya.
Disamping itu juga akan diadakan Masa penerimaan Anggota Baru (MPAB). Berdasarkan catatan hasil POF beberapa waktu sebelumnya, MPAB rencananya akan di laksanakan pada Minggu ke-4 Bulan April 2008 mendatang. Bagi rekan-rekan yang berminat bergabung menjadi bagian dari keluarga besar PMKRI Pontianak silahkan mendaftarkan diri ke Sekretariat PMKRI Pontianak, jalan Imam Bonjol 338 Pontianak, kalimantan Barat. 78123.
.
2008/03/27
[+/-] |
Rencanakan Camping Rohani dan MPAB |
[+/-] |
Diesnatalis ke-47 dan Paskah Kaum Muda |
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Pontianak Rabu (26/3) lalu menyelenggarakan Sarasehan dalam rangka Diesnatalis yang ke-47. Kegiatan Sarasehan yang mengangkat tema; "BERDAMAI DENGAN TUHAN, ALAM DAN SESAMA" ini dilangsungkan bertempat di Gedung Aula Pasifikus KAP dengan menghadirkan sedikitnya tiga dari lima Panelis yang dijadualkan. Ketiga panelis dimaksud yakni Shaban Stiawan (Direktur WaLHI Kalbar), P. William Chang, OFM Cap (Vikjen Keuskupan Agung POntianak) dan Muhammad (Direktur pelaksana Center of Researgh and Inter-Religiuou Dialogue). Dua pemateri lainnya yakni H. Nur Iskandar (Pimred Harian Borneo Tribune)dan Edi V Petebang (Direktur Aliansi NGO Untuk Perdamaian dan rekonsiliasi/ANPRI) berhalangan hadir.
Turut hadir dakam kesempatan ini kalangan pemuda dan undangan lainnya. Juga hadir Drs. Paulus Florus, salah satu dewan pertimbangan PMKRI Pontianak periode 2008-2009. Kegiatan sarasehan ini berlangsung lancar, dimana pada akhir kegiatan dirangkai dengan acara penyampaian kenangan oleh Panitia kepada para panelis dan dewan pertimbangan, selanjutnya tiup lilin dan pemotongan kue Ulang tahun oleh Ketua Presidium PMKRI Pontianak (Hendrikus Adam)yang dibagikan pada para panelis dan undangan serta anggota PMKRI Pontianak. Acara yang berlangsung mulai pukul 14.000 Wib ini berakhir pukul 17.00 wib.
Kemudian sekitar pukul 18.30 Wib pada hari yang bersamaan, PMKRI Pontianak juga menggelar rangkaian acara Misa paskah kaum Muda se-Kota Pontianak bertempat di gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak. Acara ini dipimpin oleh P. William Chang dan berakhir sekitar pukul 19.30 Wib.
Guna mengisi rangkaian Diesnatalis yang ke-47, PMKRI Pontianak juga menggelar event yakni Lomba bermain CATUR dan lomba MENULIS SURAT CINTA UNTUK LINGKUNGAN DAN PERDAMAIAN yang pesertanya di prioritaskan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Untuk lomba catur pendaftarannya berakhir tanggal 30 Maret 2008 bersamaan dengan Technigal Meeting yang akan dilaksanakan di Margasiswa PMKRI Pontianak jalan imambonjol 338 Pontianak.
Sedangkan untuk Lomba menulis surat Cinta untuk Lingkungan dan perdamaian batas akhir pendaftarannya hingga 4 April 2008 mendatang. (pmkri.pontianak)
.
[+/-] |
Pelantikan Pengurus PMKRI Pontianak |
PONTIANAK – Bertempat di Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak Lantai 3 pada Sabtu (16/2) lalu, Ketua Presidium Hendrikus Adam bersama jajaran Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More Cabang Pontianak periode 2008-2009 akhirnya dilantik. Acara pelantikan pengurus yang pertama kalinya di helat bertempat di lingkungan Kampus Untan ini dihadiri oleh berbagai elemen diantaranya Pemerintah Propinsi diwakili Drs. Herry Djaung, M.Si (Kepala BKIKD Kalbar), pemerintah Kota yang diwakili Asisten I, Dewan Pertimbangan dan pembina PMKRI Pontianak, anggota penyatu PMKRI, BEM, UKMF tingkat fakultas, perwakilan OKP, mahasiswa berbagai kampus di lingkungan Pontianak serta para undangan lainnya. Prosesi pelantikan pengurus PMKRI kali ini juga diiringi Paduan Suara MATUK dari Asrama Santo Bonaventura Sepakat binaan Br. Alfon, MTB dan Br. Efrem, MTB.
Pelantikan Pengurus dirangkai dengan Misa Perayaan Ekaristi oleh Uskup Agung Pontianak (Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM Cap), Pelantikan oleh Ketua Pengurus Pusat PMKRI Santo Thomas Aquinas Jakarta periode 2006-2008 (Bertolomeus Jematu), Launching Buletin PETRA – Website PMKRI (www.pmkripontianak.blogspot.com) dan Seminar Kaum Muda bertajuk “Membangun Kesadaran Kritis kaum Muda Guna Merespon Isu-isu Kemasyarakatan Dalam Bingkai NKRI,” menghadirkan empat orang panelis; H. Nur Iskandar (Pimpinan Redaksi Harian Borneo Tribune), Marcelina Lin (Aktivis Pergerakan), Bertolomeus Jematu (KP PP PMKRI) dan Hendrikus Adam (Ketua Presidium PMKRI Pontianak). Maria Goretti (Anggota DPD RI Daerah pemilihan Kalbar) yang diagendakan turut hadir sebagai panelis berhalangan sehingga hanya menampilkan empat orang panelis sebagai penyaji materi.
Uskup Hieronymus Bumbun dalam sambutannya mengingatkan bahwa PMKRI sebagai wadah bagi kaum muda gereja berhimpun merupakan tempat yang strategis dalam membina diri dalam perjuangan bagi gereja dan nusa (pro ecclesia et patria). Uskup Bumbun mengingatkan pula agara menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat, terlebih bagi PMKRI sebagai wadah perjuangan yang mengemban amanah rakyat banyak. Uskup dalam sambutannya juga mengumumkan penggantian Pastor Moderator PMKRI Pontianak yang baru dimana P. Markus Soje, Pr di mandatkan oleh Keuskupan menggantikan P. Herbertus Hermes Abet, Pr saat ini menjadi pastor Paroki Santo Pius Bengkayang.
Bertolomeus Jematu dalam sambutannya mengingatkan, PMKRI diharapkan untuk tetap eksis dalam kondisi apapun guna turut serta memberikan kontribusi bagi keutuhan NKRI. Dikatakan, dalam perjalanannya PMKRI senantiasa bergandengan dengan berbagai organisasi gerakan mahasiswa lainnya seperti HMI, GMKI, PMII, GMNI serta berbagai elemen lainnya. Sedangkan Gubernur Kalbar melalui sambutannya yang disampaikan Kepala Badan Komunikasi, Informasi dan Kearsipan Daerah (Drs. Herry Djaung, M.Si) menyampaikan apresiasinya atas digelarnya pelantikan tersebut. Dikatakan, PMKRI harus senantiasa bersinergis sesuai visi-misinya dalam perjuangannya sebagai wadah kemahasiswaan untuk turut berkontribusi memberikan pemikiran bagi perkembangan dan kemajuan daerah.
Melalui rangkaian acara tersebut, adapun pengurus yang dilantik diantaranya; Hendrikus Adam (Ketua Presidium), Bernardus Mohtar (Sekretaris Jenderal), Corryna Alen (Wak. Sekjen I), Yunus (Wak. Sekjen II), Lidya Natalia S (Bendahara I), Yohanes (Bendahara II), Amos Maret (Presidium Pendidikan), Yustinus Yus (Presidium Hubungan Antar Perguruan Tinggi), David Ahoi (Presidium Gerakan Kemasyarakatan), Raymundus Yanto (Presidium Hubungan Luar Negeri dan Lingkungan Hidup), Ratno Vejeru (Presidium Pengembangan Organisasi) serta sejumlah pengurus Biro lainnya yakni Yosef Jon Minggus (Biro Gerakan Kemasyarakatan), Hendrikus Hen, Sito (Biro Pengembangan Organisasi), Evadora, Damianus, Edmundus (Biro Kesekretariatan), Krisantus, Regorius Rigen, Yogi Alexander (Biro Pers dan kajian Informasi), Ashri Yurike Maria, Regorius Wegig (Biro Pendidikan), Suparjo, Tonny (Biro Hubungan antar Kelembagaan dan Perguruan Tinggi), Yuni P Saragih, Juliadi (Biro Hubungan Luar Negeri dan LH), Klotilda Yusanipasari, A’al (Biro Kerohanian).
.
[+/-] |
Kesemartabatan Sebagai Citra Allah |
PONTIANAK – Pentingnya pemahaman dan kesepahaman mengenai kesejajaran sebagai Citra Allah menjadi fokus utama untuk menjadi perhatian bersama dalam acara Animasi Lokakarya Pastoral Gender ; Membangun Habitus Baru, Kasih dalam Kesemartabatan sebagai Citra Allah yang berlangsung pada 27 hingga 29 Februari 2008 bertempat di Wisam PSE KAP Jalan WR. Supratman Nomor 100 Pontianak. Kegiatan ini dihadiri MJL. Sri Murniati dan Br. Yohanes Karman, SJ selaku fasilitator dari KWI, Ketua Komisi PSE KAP (P. Yerimias, OFM Cap) dan sejumlah narasumber lokal yakni Katharina Lies (Anggota DPDR Kalbar), Agung Widiastuti (Bapora PP Kalbar) dan P. William Chang, OFM Cap (Vikjen KAP). Kegiatan ini juga dihadiri tim dari PSE KAP, perwakilan paroki, Sekolah Tinggi Pastoral, organisasi gereja, media dan perwakilan dari PMKRI Pontianak (Hendrikus Adam dan Lidia Natalia S)sebagai bagian dari kaum muda.
Melalui kegiatan yang diselenggarakan Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan (SGPP) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bekerjasama dengan Komisi PSE-Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Pontianak tersebut diharapkan persoalan gender yang selama ini lebih di identikkan dengan keberadaan kaum perempuan dapat dipahami bersama bahwasanya persoalan seputar gender adalah bagaimana kesejajaran/kesemartabatan antara laki-laki dan perempuan yang dari kondisi fisik hanya berbeda dalam hal biologis yang merupakan kodrat yang bersifat alamiah/universal. Kegiatan ini dirangkai dengan diskusi kelompok, penyampaian materi, dan pemutaran film dokumenter.
Sebagaimana dikatakan P. William Chang, OFM Cap, dalam konteks alkitabiah seperti dalam Kitab Kejadian dikatakan manusia diciptakan menurut Citra Allah, artinya manusia memiliki kemuliaan dalam pribadinya. Disamping itu dalam diri manusia mempunyai unsur kerohanian. ”Ayat tersebut menjadi titik tolak tentang kesetaraan gender. Manusia diciptakan menurut Citra Allah dalam artian antara laki-laki dan perempuan itu setara,” jelas William Chang.
MJL. Sri Murniati yang juga sekretaris eksekutif Gender dan Pemberdayaan Perempuan KWI menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai upaya tindaklanjut dari Surat Kongregasi Ajaran Iman kepada para uskup tentang kerjasama antara pria dan perempuan tertanggal 31 Juli 2004. “Kita diajak untuk membangun kerjasama dalam mewujudkan habitus baru dalam menonjolkan kehidupan kesatuan bersama antara laki-laki dan perempuan yang selama ini diperdebatkan terutama mengenai peran dan kondisi kaum perempuan yang selalu diposisikan sebagai bagian dari masyarakat kelas dua. Dengan begitu banyak persoalan tentang perempuan, maka gereja tidak bisa diam. Kita mulai dari diri kita, keluarga dan masyarakat,” ungkap Murni. Dikatakan, laki-laki dan perempuan harus bekerjasama melawan sistem yang tidak adil agar apa yang diperjuangkan dapat diwujudkan secara bersama. Konstruksi sosial gender seperti budaya patriiarki menjadi bagian dari persoalan yang turut menguatkan pembedaan antara laki-laki dan perempuan. ”Gender adalah sebuah gerekan ibaratkan air yang terus mengalir. Karena sebuah gerakan maka dia berjenjang sehingga perlu untuk terus disosialisasikan dan bisa menjadi gerakan bersama. Ini merupakan tugas kita bersama yang dipanggil dan diutus yang harus dimulai dari diri kita sendiri,” jelas Br. Y. Karman, SJ.
Prioritas Rekomendasi
Dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga hari ini, sedikitnya terdapat tiga prioritas permasalahan sosial kemasyarakatan soal gender yakni Traffiking dan KDRT, Kerusakan Lingkungan dan HIV/AIDs-Narkoba-Seks bebas denganupaya strategis meliputi penyadaran/sosialisasi kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan membangun jaringan. Sementara dalam sebagai tindaklanjut, peserta bersepakat untuk kembali pada komunitas maisng-maisng untuk menjadi ”garam dan terang” mengenai kesetaraan gender, juga terwacana adanya keinginan pembentukan Tim Gender yang beranggotanan peserta Lokakarya yang akan ditindaklanjuti melalui pertemuan berikutnya pada 11-12 April 2008 mendatang bertempat di Mess PSE KAP.
Kegiatan ini juga membuahkan berbagai harapan dari peserta. Elisabeth Maran dari WKRI Korda Kalbar mengaku memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Isu gender menurutnya telah lama, namun tetap saja menarik untuk diperbincangkan. Ia berharap ada tindaklanjut dari lokakarya tersebut. ”Apapun materi dan siapapun pematerinya kalau sampai disini saja maka tidak akan berarti banyak, maka dari itu perlu tindaklanjutnya,” tegas Elisabeth.
CD. Yan Kay dari PSE KAP berharap, kehadiran peserta dengan kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan menjadi awal gerakan gender kedepan. Ia berharap tugas tersebut dilaksanakan dengan sabar. ”Kita mencoba mengubah dunia dengan memulai hal-hal yang kecil, yang nantiya dapat menjadi besar, ibarat setetes air yang terus mengalir menjadi jumlah yang besar,” ungkapnya.
.