Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonsia (PMKRi) Santo Thomas More Pontianak, pada Selasa, 21 Oktober 2008 lalu menggelar Dialog Publik dengan tajuk "Pro-kntra Golput dalam Pelaksanaan pesta Demokrasi". Kegiatan yang menghadirkan sejumlah kaangan dari beragam latar belakang ini dilangsungkan di Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak, Jalan Ahmad yani. Sedikitnya, ada lima panelis sebagai narasumber; Viryan Aziz, SE, MM (KPUD Kota Pontianak), Firbertus Iphur, DJ, SH (Direktur Lembaga Pendidikan Pergerakan Rakyat/ELPAgaR), Ori fahriansyah, S.Ip (Akademisi, Dosen dan pengamat Politik FISIP Untan), dr. Karolin MN (Aktivis kepemudaan sayap Partai) dan Hendrikus Adam (Ketua PMKRI santo Thomas More Pontianak).
Pada acara yang diformat dalam bentuk Talk Show ini, Dwi Safriyanti, SH, MH bertindak sebagai presenter yang pada akhir dari acara ini disimpulkan oleh Drs. Paulus Florus yang juga sebagai Dewan Pertimbangan PMKRI Pontianak periode 2008-2009.
.
2008/10/25
[+/-] |
DIALOG PUBLIK PMKRI PONTIANAK |
[+/-] |
Pengumuman Pemenang Lomba |
Bertempat di Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak Lantai III, telah dilangsungkan Pembcaan Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Suerat Cinta untuk Lingkungan dan Perdamaian yang diselenggarakan PMKRI Santo Thomas More Pontianak. Kegiatan ini sendiri dilangsungkan dalam rangka Diesnatalis pMKRI Pontianak yang diprakarsai sejak tanggal 26 Maret 1961, Diesnalatis PMKRI nasional sejak 25 Mei 1947, dan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2008.
Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan Dialog Publik PMKRI Pontianak bertema "PRO KONTRA GOLPUT DALAM PELAKSANAAN PESTA DEMOKRASI". Adapun pemenang dari lmba menulis tersebut diantaranya: Juara I, diraih oleh N.D. Rio Parera (Mahasiswa Universitas Tanjungpura/FKIP Untan), Juara II diraih oleh Shanty Sofiarly Sagala (Mahasiswa Universitas Indonesia, asal Medan) dan juara III diraih oleh Yustinus Eko Julianto, Mahasiswa Fakultas Pertanian Untan Pontianak.
Adapun para dewan juri yang telah ditetapkan sebelumnya oleh penyelenggara diantaranya; Asriyadi Alexander Mering, SH (Redaktur di Harian Borneo Tribune), Edi V Petebang, S.Sos (Mantan Pimred majalah Kalimantan Review) dan Yohanes Supriyadi, SE (Aktivis YPPN, Direktur palma Institute).
.