.
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More cabang Pontianak sukses memilih pemimpin baru. Bertempat di Margasiswa (komplek Komisi Sosial Keuskupan Agung Pontianak) Jalan Imam Bonjol No. 338, melalaui proses Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC). RUAC yang dilaksanakan selama tiga hari itu dimulai pada sabtu (9/4) sampai dengan senin (11/4) 2011. RUAC merupakan forum yang mempunyai kekuasaan tertinggi di PMKRI cabang Pontianak. Selain sebagai forum untuk memilih Ketua Presidium, RUAC juga bertugas menelaah garis kebijaksanaan perhimpunan kedepannya. Peserta dari forum RUAC adalah seluruh anggota dan peninjau seperti alumni, dewan pertimbangan, dewan pembina, pastor moderator dan undangan.
Rangkaian kegiatan RUAC PMKRI pontianak, diawali dengan sidang kehormatan. Sidang kehormatan dipimpin langsung oleh ketua presidium periode 2010-2011, Lidya Natalia Sartono. Sebelumnya RUAC dilaksanakan pada 26 Februari 2011 lalu. Tetapi oleh karena beberapa kendala yang terjadi pada saat itu, RUAC dibatalkan. Setelah sidang kehormatan, dilanjutkan dengan pembahasan agenda sidang, tata tertib sidang, anggaran rumah tangga cabang (ARTC) dan sidang komisi. Rangkaian agenda tersebut dipimpin oleh pimpinan sidang sementara dengan anggotanya Riko sebagai ketua, Bernadus Apin sebagai sekretaris dan Leonard Nova CB sebagai anggota.
Selanjutnya, pimpinan sidang sementara menyerahkan palu sidang kepada panitia Ad-hoc, lewat mekanisme pemilihan. Sebagai ketua terpilih panitia ad-hoc yaitu Martinus Rudi didampingi oleh Amos Maret sebagai sekretaris dan Primanus Dariatmo sebagai anggota. Panitia ad-hoc merupakan kelengkapan sidang yang menjalankan kekuasaan tertinggi perhimpunan pada RUAC. Panitia ad-hoc berfungsi untuk mengawali proses laporan pertanggungjawaban Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Ketua Presidium periode 2010-2011 sampai pada tahap pemilihan BPK dan Ketua Presidium periode 2011-2012.
Pada proses pemilihan BPK, Sabinus Andi terpilih menjadi ketua didampingi Anton sebagai sekretaris dan Rovina sebagai anggota. Puncak agenda dari RUAC adalah pemilihan ketua presidium baru. Inilah yang ditunggu-tunggu oleh peserta RUAC, dimana PMKRI Pontianak akan dipimpin oleh siapa nantinya. Agenda pemilihan ketua presidium baru, melalui dua mekanisme. Mencalonkan diri dan dicalonkan oleh peserta lain.
Pada tahap mencalonkan diri, ada dua calon yang mengajukan diri yaitu Erasmus Ca dan Leonard Nova Cristy. Sedangkan pada tahap dicalonkan adalah Franz Welly Winarno, Hendrikus Adam dan Lidya Natalia Sartono. Proses selanjutnya adalah seleksi calon dan yang lolos seleksi adalah Erasmus Ca, Leonard Nova Cristy dan Franz Welly Winarno. Sebelum dilakukan pemungutan suara, ketiga calon melakukan lobi politik dan kampanye serta debat kandidat. Pelaksanaan pemungutan suara dilakukan secara rahasia dan tertutup.
Pada saat penghitungan dari 89 suara, Erasmus Ca memperoleh 33 suara, Leonard Nova Cristy memperoleh 42 suara dan Franz Welly Winarno memperoleh 4 suara serta 1 suara tidak sah. Akhirnya secara demokrasi Leonard Nova Cristy terpilih menjadi Ketua Presidium PMKRI Santo Thomas More cabang Pontianak periode 2011-2012.
Dalam sambutannya sebagai Mandataris RUAC/ Formatur Tunggal/ Ketua Presidium PMKRI Pontianak terpilih Leonard NCB mengatakan bahwa fokus program kerja PMKRI Pontianak adalah menyukseskan Kongres dan MPA yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2011 di pontianak. Selain itu lanjutnya lagi PMKRI Pontianak sebagai organisasi pengakaderan dan perjuangan tetap akan terus berpihak kepada kaum tertindas sesuai visi dan misi PMKRI. Rangkaian dari agenda RUAC selama tiga hari itu, di tutup langsung oleh ketua presidium terpilih.
wil regaz
(anggota biasa PMKRI Pontianak)
2011/04/12
[+/-] |
Leonard Nova CB Pimpin PMKRI Pontianak |
2011/04/01
[+/-] |
PMKRI Pontianak Adakan Pesta Emas (Memperingati hari jadi ke 50 tahun) |
. (Justinus Mardi pendiri PMKRI Pontianak)
Sabtu lalu, 26 Maret 2011 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas More cabang Pontianak memperingati Dies Natalis ke-50. Acara yang di mulai pukul 19.00 bertempat di margasiswa PMKRI Pontianak jalan Imam Bonjol No. 338 itu diawali dengan misa perayan ekaristi, dipimpin oleh Pastor Johanes Robini, OP.
Pada malam itu, begitu spesial bagi kader PMKRI Pontianak. Spesial dikarenakan turut hadir juga prakrsa sekaligus pendiri PMKRI cabang Pontianak yaitu bapak Justinus Mardi. Selain bapak J mardi hadir juga para tokoh PMKRI Pontianak, bapak Jhony Lim, bapak RF. Herry Haryono, bapak L Mangan, serta bapak Agutinus Clarus. Selain para tokoh tersebut, para alumni juga ikut memeriahkan usia emas PMKRI Pontianak, yang diadakan secara sederhana.
Pastor Robini dalam khotbahnya, menyampaikan kepada para alumni PMKRI Pontianak untuk terus mendampingi aggota muda, supaya mereka tetap semangat dalam berkarya untuk gereja dan negara. Maskendary yang juga selaku dewan pembina PMKRI Pontianak turut menyampaikan ucapan terimakasih kepada adik-adiknya yang telah mengundang alumni untuk ikut serta dalam perayaan itu. Selain itu juga beliau sedikit memberikan masukan terkait penyelenggaraan pesta emas itu.
Rangkaian acara pada malam itu dilanjutkan dengan peniupan lilin 50 tahun PMKRI pontianak oleh bapak J Mardi. Sebelumnya penyalaan lilin perangkatan dari tahun 1961 sampai tahun 2011. Suasana yang tergambarkan pada malam itu begitu mengaharukan sekaligus bahagia terpancar dari wajah kader PMKRI Pontianak dari generasi awal sampai generasi sekarang.
Dalam sharenya malam itu, bapak J Mardi mengklarifikasikan fakta sejarah PMKRI Pontianak terkait nama-nam para pendirinya. Sebelumnya ditulis dalam sejarah para pendirinya yaitu (Johane Mardi, A. Mujiono, Tan Un suah, Yustina Theresia Ariany, Frans Kam Soo Nyong, Pani, Sabinen Ada, Liem Tjing Hok). Bahwa yang memprakarsainya adalah Justinus Mardi bersama A. A. Mujiono, Tan Un suah, Yustina Theresia Ariany, Frans Kam Soo Nyong, B. Pami, Sabinen Ada, Johny Liem, RF. Herry Harjono. Malam itu juga, di gagaskan oleh almni untuk pembentukan Forum Komunikasi Alumni (FORKOMA) PMKRI Pontianak yang diserah tugaskan kepada bang Michel Eko Hardian (Ketua Presidium Periode 1997-1998).
Moment pesta emas itu juga digunakan sebagai ajang silahturahmi antar kader dari generasi awal sampai generasi saat ini sebagai unjuk rasa dari Fraternitas. Seperti yang dituturkan oleh Ketua Presidium PMKRI Pontianak periode 2010-2011 Lidya Natalia Sartono mengungkapkan bahwa perlunya dukungan dari para alumni terkait gawai besar PMKRI Pontianak sebagai tuan rumah yaitu Kongres dan MPA. Kegiatan itu sedianya akan dilaksanakan pada bulan november 2011 mendatang.
Rangkain dari acara pesta emas PMKRI Pontianak ditutup dengan hiburan bersama diiringi oleh keybordis dari bung Lamen. Sebelumnya host pada malam itu yaitu bung Andi Dacosta Riam Raya mengucapkan permintaan maaf terkait penyelenggaraan dies natlis ke 50 PMKRI Pontianak kepada para alumni maupun para tokoh PMKRI Pontianak.
Viva barisan baret merah dan proficiat untuk PMKRI Pontianak. Selamat ulang tahun ke 50, terus berjuang sesuai dengan visi yaitu Terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan, dan persaudaraan sejati serta misi yaitu Berjuang dengan terlibat dan berpihak pada kaum tertindas melalui kaderisasi intelektual populis yang dijiwai nilai-nilai kekatolikan untuk mewujudkan keadilan sosial, kemanusiaan, dan persaudaraan sejati. PETRA-ROSA.
*Wil Regaz
(Germas PMKRI Pontianak)