2011/03/18

PMKRI Pontianak Sambut Usia 50 Tahun

.
Genap sudah lima puluh tahun pada tanggal 26 Maret ini, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pontianak Santo Thomas More berdiri. Sudah ratusan kader yang berhasil merasakan proses di PMKRI Pontianak. Baik itu wiraswasta, guru, dosen, aktivis LSM, PNS, pejabat, bahkan kepala daerah. Sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), tidak dipungkiri sepak terjang PMKRI Pontianak juga ikut merubah tatanan sosial kemasyarakatan di Kalimantan Barat. Lewat kaderisasi intelektual populis yang berasaskan Pancasila, dan dijiwai oleh kekatolikan, serta disemangati oleh kemahasiswaan PMKRI Pontianak tetap eksis sampai sekarang.
PMKRI Pontianak didirikan atas prakarsa seorang pegawai kantor Gubernur Kalimantan Barat yang juga berstatus mahasiswa Universitas Daya Nasional (sekarang Untan) yang bernama Johanes Mardi. Karena prihatin atas kondisi mahasiswa katolik pada saat itu dimana tuntutan mahasiswa yang tidak ikut organisasi di luar CGMI - Cental Gerakan Mahasiswa Indonesia, underbownya PKI serta anjuran dari pihak universitas dan dukungan dari Gubernur Oevang Oeray, ia memprakarsai lahirnya PMKRI cabang Pontianak (hasil wawancara Edi V Petebang – sekjend periode 1994-1996 dan M Eko Hardian – Kapres periode 1997-1998 dengan bapak J Mardi, tanggal 8 Maret 1996).
Bersama tujuh orang temannya yang juga berstatus mahasiswa, yaitu A. Mudjiono, Tan Un Suah, Yustina Theresia Ariany, Frans Kam Soo Nyong, Pani, Sabinen Ada, dan Liem Tjing Hok dengan didampingi oleh Pastor Marius OFM Cap sebagai pastor moderator. Pada saat itu, sebagai pelindungnya Santa Khatarina dan pada waktu S.M Khapat menjabat Ketua Presidium diubah menjadi Santo Thomas More (hasil wawancara Hendrikus Adam – Kapres 2008-2009 dengan bapak S.M Khapat). Walaupun terhitung sejak tahun 1961 sebagai tahun lahirnya PMKRI Pontianak, tetapi pada tahun 1963 lah ketua dan jajaran pengurus baru dibentuk secara definitif (menurut cerita bapak J Mardi).
Dalam momen pesta emas ini digunakan sebagai ajang silahturahmi kader PMKRI Pontianak dari generasi awal sampai dengan generasi sekarang. Selain itu, menurut Ketua Presidium PMKRI Pontianak periode 2010-2011 Lidya Natalia Sartono dimanfaatkan juga sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar alumni dan anggota sekarang dengan rasa fraternitas. Lanjutnya lagi, guna mendukung gawai besarnya PMKRI yaitu Kongres dan MPA perlu dukungan moril dari senior dan alumni yang sedianya akan dilaksanakan pada medio November tahun 2011 ini.

*Wil Regaz
(Germas PMKRI Pontianak)

0 Comments: