2007/11/20

GAGASAN

Peran Mahasiswa Dalam Menciptakan Politik Kalbar yang Damai
Oleh: Ali Fauzi
(Aktivis PC PMII* Kota Pontianak)

Mahasiswa selalu menjadi bagian terpenting dari perjalanan sebuah bangsa. Roda sejarah demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia, baik di Timur maupun di Barat, salah satunya di Indonesia.

Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri. Seperti aksi-aksi yang dilakukn oleh mahasiswa yang kerapkali meresahkan para pemerintah.
Mahasiswa tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Runtuhnya orde lama dan lahirnya Orde Baru tidak terlepas dari peran mahasiswa. Orde baru lahir dari sebuah harapan untuk perbaikan kehidupan politik, ekonomi, dan sosial. Namun, berbagai pergerakan mahasiswa tetap menghiasi cakrawala kehidupan berbangsa dan bernegara selama 32 tahun Orde Baru berkuasa.

Idealisme mahasiswa yang terkubur selama 32 tahun telah mengalami kebangkitan pada bulan Mei 1998, yang ditandai oleh runtuhnya rezim Orde Baru. Berbagai peristiwa tersebut membuktikan betapa mahasiswa talah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah bangsa. Itulah potret mahasiswa pada masa orde baru yang kini hanya tinggal nama dan kenangan setelah datangnya masa reformasi.

Ada perbedaan yang sangat krusial antara mahasiswa pada masa orde baru dengan masa sekarang. Hal tersebut terlihat dari peran aktif mahasiswa semakin berkurang, dan mahasiswapada masa sekarang lebih aktif dengan kesibukan di kampus ketimbang melaksanakan fungsi yang diamanatkan kepada mereka. Sifat represif yang dilakukan pemerintah memang mulai berkurang, namun yang sangat ironi sekali peran yang dilakuakn mahasiswa selaku agen of change dan agen of controling semakin kendor.
Pelaksanaan pesta demokrasi di kalamantan barat pada tanggal 15 November 2007 yang lalu merupakan momen yang sangat penting bagi perkembangan daerah Kalimantan Barat. Maka dari itu perlu pengawalan yang ekstra ketat bagi Gubernur Kalbar terpilih, sehingga janji-janji yang dikampanyekan dan program yang diusung dalam membawa perubahan bagi rakyat Kalbar kedepan dapat terealisasi tanpa terjadi penyimpangan.
Pelaksanaan pilkada pada sekarang ini dikhawatirkan terjadi konflik maka dari itu, mahasiswa yang selaku kaum intelek harus dapat mensosialisasikan perdamaian.

Siapapun pemenang dari pilkada tersebut kita harus menerima secara legowo sehingga peran dan fungsi mahasiswa tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kita sebagai kaum muda kalbar harus besar hati dalam menerima kekalahan pasangan calon yang kita usung, hal merupakan sebuah langkah yang sangat kongkrit yang harus kita lakukan karena dapat meredam terjadinya konflik komunal dan Selain itu juga terdapat sebuah proses pembelajaran politik bagi masyarakat.

Masarakat kalbar yang multikulturdan multi etnis merupakan lahan garapan yang sangat mudah dipropokasi agar terjadi konflik baik itu konflik ras maupun agama. Isu etnis sangat rentan sebagai pemicu konflik, sadar maupun tidak sadar hal tersebut pasti akan terjadi. Namun, bagaimana langkah yang harus kita ambil agar dapat meminimalisir atau meredam konflik tersebut. Seperti konflik-konflik yang terjadi sebelumnya di beberapa daerah Kalimantan, seluruhnya konflik yang bermuatan etnisitas atau ras.

Ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh Masiswa (kaum muda) Kalbar dalam menentukan arah gerak Kalbar kedepan demi menyongsong reformasi yang telah berlangsung hingga hari ini;
1) Mahasiswa yang memiliki dua fungsi yakni sebagai alat perubahan dan control pemerintah diharapkan mampu berperan aktif dan ikut andil dalam Pilgub yang telah dilaksanakan ini. Seperti melakukan pengawalan terhadap visi, misi, program-program dan janji-janji yang telah disampaikan pada saat kampanye.
2) Mahasiswa harus ikut andil dalam membangun Kalbar, hal ini merupakan sebuah amanah dari fungsi yang diemban oleh mahasiswa sebagai agen of change. Keberhasilan Kalbar kedepan akan lebih terarah dan lebih maju jika pemuda dan mahasiswanya ikut andil dalam kemajuan tersebut.
3) Mahasiswa harus sebagai kaum yang intelek harus mampu meredam konflik dengan menepis isu-isu yang berbau sara, ras dan agama agar tercipta sebuah kedamaian dan ketentraman serta dapat membawa Kalbar menjadi lebih baik.

*) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Salam Gerakan Buat kader PMKRI semoga selalu ceria...
kita sebagai elemen mahasiswa diharapkan mampu menciptakan kedamaian bagi masyarakat Kalbar. maka dari itu marilah kita bersama-sama gaungkan kedamaian dan tepis segala isu yang berbau sara dan agama. apapun yang terjadi kita tetap teman dan tidak akan pernah bermusuhan...
.

0 Comments: